SAMARINDA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda memulai Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 13 Januari mendatang. Adapun sasarannya, yakni 134 ribu siswa mulai dari jenjang PAUD hingga SMP baik negeri maupun swasta.
“Kami siap mendukung agar pelaksanaan MBG berjalan lancar,” ucap Kepala Disdikbud Kota Samarinda, Asli Nuryadin, Selasa (7/1/2025).
Kendati demikian, Asli hingga saat ini masih menunggu regulasi lebih lanjut, terutama pada penyesuaian nilai porsi makanan. “Kita masih menunggu juknis detailnya, tapi prinsipnya kami telah menyiapkan segala sesuatunya,” ujarnya.
Disdikbud juga telah melakukan pemetaan data siswa dan membentuk tim khusus untuk mengeksekusi program ini.
Menurut hasil simulasi yang telah dilakukan pada Desember 2024, Disdikbud Kota Samarinda mengidentifikasi beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya, penyajian makanan, khususnya sayur, perlu dipastikan tidak tumpah atau basah.
Kedua, perlu adanya edukasi kepada siswa terkait pentingnya mengonsumsi sayur. Karena, sebagian siswa kurang familiar dengan sayur, jadi program ini dapat menjadi sarana edukasi.
Asli juga mendorong pentingnya kesiapan dapur umum dan perangkat pendukung lainnya.
“Dapur umum harus memenuhi standar, seperti kapasitas maksimal 3000 porsi, dan jarak maksimal 3-4 kilometer dari sekolah,” beber Asli.
Selain itu, makanan yang disajikan kepada siswa harus dipastikan fresh. Makanan tidak boleh lebih dari 3-4 jam sejak diolah hingga sampai kepada siswa.
Terkait koordinasi, Kepala Disdikbud Kota Samarinda ini berharap ada komunikasi yang baik antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota.
“Koordinasi sangat penting dalam program sebesar ini, terutama terkait pembagian anggaran,” katanya.
Asli juga menegaskan, bahwa program MBG ini tidak membedakan siswa. “Program ini untuk semua siswa, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Walaupun data siswa telah disiapkan secara keseluruhan, Asli tidak menutup kemungkinan adanya prioritas. Kata Asli, bisa saja ada prioritas, misalnya siswa tidak mampu, meskipun hingga saat ini pihaknya belum menerima instruksi pemilahan tersebut.
Terakhir, dia juga menyampaikan bahwa pada 13 Januari nanti, program MBG akan dimulai di dua titik dapur umum. Dengan begitu, pada awal MBG ini menyasar sekitar 6.000 siswa. (nta)