Indeks

Evakuasi Anak-Anak Desa Kelekat, BPBD Kukar dan Muspika Upayakan Bisa Tetap Sekolah

Evakuasi Anak-Anak Desa Kelekat, BPBD Kukar Upayakan Bisa Tetap Sekolah
Proses evakuasi anak-anak sekolah di Desa Kelekat. (BPBD Kukar)

KUTAI KARTANEGARA – Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) bersama Muspika mengevakuasi anak-anak di Desa Kelekat yang terdampak banjir ke Kecamatan Kembang Janggut. Evakuasi dilakukan agar anak-anak tetap bisa pergi sekolah.

Evakuasi dilakukan Ahad (23/5/22) sore. Setibanya personel BPBD di lokasi, terpantau banjir yang di Desa Kelekat telah mengalami kenaikan dengan kedalaman Tinggi Muka Air (TMA) sekitar 1,5 meter. Warga setempat banyak yang mendirikan panggung di dalam rumah agar bisa tetap tinggal dan beraktivitas.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Abdal melalui Koordinator lapangan Satgas SAR Eko Surya Winata menerangkan, pihaknya melakukan evakuasi bersama Koramil Kembang Janggut.

“Pihak BPBD bersama Koramil Kembang Janggut dan pihak desa melakukan pengecekan korban banjir yang mengungsi di Balai Desa Kelekat,” ungkapnya.

Saat ini pihak BPBD Kukar bersama Koramil Kembang Janggut tetap bertahan di Pelabuhan Kembang Janggut dengan kapal Pemkab Kukar. Adapun personel yang bertahan di lokasi sebanyak sepuluh anggota rescue, dua orang koordinator lapangan, tiga orang awak kapal.

“Tim bertahan di Pelabuhan Kembang Janggut sekaligus mengawasi desa-desa yang terdampak banjir di Kembang Janggut. Sekaligus terus berkoordinasi bersama pihak desa yang terdampak banjir untuk menjaga hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Dampak yang ditimbulkan karena banjir membuat sebagian fasilitas umum dan rumah penduduk di Desa Kelekat yang di pinggiran Sungai Belayan sudah tergenang banjir. Khusus jalan poros menuju Kecamatan Tabang ketinggian air sudah mencapai 80 sentimeter.

Jumlah yang terdampak ada 862 KK, 2.794 jiwa, 360 rumah dan kini ada 15 orang yang memutuskan untuk mengungsi. Rata-rata fasilitas umum juga terdampak, seperti sekolah, pusban, masjid, kantor desa, dan lainnya.

“Apabila air terus meningkat akan bertambah jumlah pengungsi,” ucapnya.

Sejauh ini, berdasarkan laporan dari BPBD yang perlu diantisipasi adalah kebutuhan bagi warga terdampak berupa tabung gas, sembako, logistik siap saji dan selimut. Mengingat banjir ini sangat berdampak terhadap ekonomi warga. (zu)

Exit mobile version