KUTAI KARTANEGARA – Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid melaksanakan kunjungan kerja ke Daerah Pemilihan (Dapil) dalam kegiatan Reses Tahap II Masa Sidang III Tahun 2022.
Abdul Rasid bertemu dengan konstituennya di Dusun Bensamar, Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong. Tepatnya di objek wisata Kembang Jaong, Ahad (28/8/2022).
Rasid mengatakan ada beberapa titik yang dikunjungi. Pertama Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kelurahan Melayu, dan Rapak Lambur.
“Kami menyerap aspirasi, menggali informasi terkait rencana-rencana kegiatan pembangunan yang ada di Loa Ipuh Darat. Kelurahan ini kan daerah baru karena pemekaran dari Loa Ipuh, tentunya kalau bicara pembangunan dapat dikatakan tertinggal dengan daerah-daerah lain,” sebutnya.
Politisi Partai Golkar ini menambahkan, fokus penyerapan aspirasi ialah sektor rencana pembangunan di Loa Ipuh Darat, khususnya di Bensamar ini.
Karena wilayah tersebut, dari lima tahunan belakangan ini sudah mulai berkembang. Contohnya infrastruktur, listrik, dan airnya sudah masuk. Rumah warga yang sudah mulai banyak, ditambah perkembangan wisata Kembang Jaong yang makin meningkat.
“Harapan kami perkembangan ini bisa lebih maju lagi ke depan. Oleh karena itu kami melakukan Reses di sini, itu untuk menggali informasi pembangunan yang dilaksanakan di sini,” terang Rasid.
“Tadi Pak RT dan dari Kelurahan sudah menyampaikan berkaitan dengan perbaikan Masjid di sini. Kemudian ada usulan dari pemuda di sini bagaimana untuk pembenahan lapangan sepak bola dengan fasilitasnya. Begitu juga dengan jembatan yang ada di Bensamar, pembangunan BPU beserta infrastruktur lainnya,” paparnya.
Rasid juga menyampaikan, berdasarkan pembahasan anggaran tahun 2022 ini sudah disepakati pembangunan jalan dari Bensamar ke arah Kilo 12 Jahab. Karena selama ini yang diperlukan warga Bensamar.
Sehingga untuk anak sekolah dan masyarakat setempat yang ingin berurusan ke kantor kelurahan tidak harus memutar dari Bekotok, Triyu ke Jahab baru ke kantor Lurah.
“Mudah-mudahan apa yang sudah dibahas kemarin melalui pembahasan anggaran perubahan bisa tereksekusi cepat. Meski tidak permanen yang penting agregat saja bisa dikerjakan. Minimal ini bisa membantu kegiatan masyarakat,” jelasnya.
Selain itu juga akses perairan di sekitar Loa Ipuh Darat yang diperuntukkan Mako Brimob, ada juga normalisasi Sungai Heram. Karena sungai ini adalah salah satu akses pembuangan air dari Jonggon, Loa Ipuh Darat, sampai ke Loa Ipuh.
“Kalau ini tidak ditata akan timbul masalah. Ke depan harus kita pikirkan bagaimana ke depan akses sungai bisa lebih baik dan fungsi pembuangan air bisa sesuai fungsinya,” pungkasnya. (zu)