KUTAI KARTANEGARA – Dinas Sosial (Dinsos) Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya membenahi data kemiskinan yang diolah bersama Kementerian Sosial RI. Hal ini diungkapkan Penyuluh Sosial Dinsos Sunarko.
“Kami sudah lengkapi data orang miskin, termasuk yang sudah pindah daerah dan juga alami peningkatan perekonomian. Dan itu kami setor ke Kemensos, dan kembali ke Kukar, malah data lama. Sehingga angka kemiskinan tidak berubah,” kata Sunarko kepada Komparasinews.id.
Ketika pihaknya di Kukar mengklarifikasi ke Kemensos, pusat meminta buktinya berdasarkan data offline. Namun petugas tidak ada lagi, karena data masyarakat miskin sudah disetor ke Jakarta dan pemberlakuan pendataan online baru-baru saja.
“Kita tidak perlu mencari siapa yang salah, karena akan menghabiskan tenaga dan pikiran. Data kemiskinan akan kita benahi bersama-sama,” terangnya.
Untuk kasus miskin, dari data yang ada akan diintervensi lagi. Untuk mengetahui faktor penyebab kemiskinannya.
Misalnya, apakah putus sekolah, tidak memiliki pekerjaan atau akses infrastruktur yang buruk, hingga sulitnya mendapatkan akses kesehatan ketika sakit.
“Intervensi penanganan kemiskinan akan dilakukan bersama-sama lintas organisasi perangkat daerah (OPD),” imbuhnya.
Selain itu, pendataan indeks kemiskinan juga akan dilakukan. Untuk memetakan kategori miskin, rentan miskin, serta mana yang sudah keluar dari status miskin.
“Jika sudah keluar dari status miskin, maka akan diubah statusnya, sudah tidak miskin,” jelasnya.
Karena persoalan tidak sinkron data kemiskinan antara Kukar dan pusat, Bupati Edi Damansyah mengamanatkan untuk menyeriusi persoalan tersebut. Sehingga angka kemiskinan Kukar paling tinggi se-Kaltim bisa terkoreksi.
“Prinsipnya data kemiskinan harus betul-betul dapat dipertanggungjawabkan sesuai fakta di lapangan,” tutupnya. (zu)
