SAMARINDA – Perdagangan Kaltim terus membaik. Tampak pada Neraca perdagangan Kaltim periode Januari-April 2023 yang mengalami surplus sebesar USD8,63 miliar. Jumlah itu menjadi rekor neraca perdagangan surplus tertinggi periode Januari-April dalam enam tahun terakhir sejak 2018.
“Surplus sebesar USD 8,63 miliar ini, adalah surplus paling tinggi dalam periode yang sama sejak 2018,” beber Ketua Tim Stat Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Marinda Dama Prianto dalam konferensi pers, Senin (15/5/2023).
Dipaparkan, neraca perdagangan Kaltim pada April 2023 mengalami surplus sebesar USD 1,93 miliar. Angka tersebut disumbang dari sektor nonmigas yang terjadi surplus sebesar USD 2,11 miliar. Sementara pada sektor migas mengalami defisit USD173,21 juta.
Meski begitu, meski neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus, nilai ekspor Kaltim pada periode April ini mengalami penurunan sebesar 15,59 persen. Nilai ekspor bulan ke empat di 2023 ini tercatat sebesar USD 2.406,17 juta, lebih rendah dari bulan Maret 2023 yang mencapai USD 2,85 miliar
“Dalam catatan kami, penurunan ini disebabkan beberapa hal. Di antaranya Tiongkok membuka kembali keran impor batu bara dari Australia,” terang Marinda.
Selain itu, saat ini di negara-negara Uni Eropa telah memasuki musim semi. Hal tersebut berimbas terjadi pengurangan impor batu bara.
“India juga mengurangi impor CPO pada April kemarin, setelah bulan sebelumnya melakukan pembelian besar-besaran,” sebutnya.
Dilihat secara struktur, lanjutnya, ekspor non migas menyumbang 92,02 persen dari total ekspor pada April 2023, dengan perincian, sektor industri sebesar 12,01 persen, migas 7,96 persen dan pertanian sebesar 0,04 persen.
“Sektor pertambangan memiliki kontribusi paling besar yakni 79,99 persen,” pungkas Marinda. (xl/advdiskominfokaltim)