KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diwakili Asisten III Bidang Umum dan Administrasi Totok Heru Subroto didampingi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Adinur mengikuti Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI). Sosialisasi ini digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat secara Virtual diruang Vidcon Kantor Bupati, Selasa (15/3/2022).
Dalam paparan Deputi Bidang Koordinasi Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto, RAN PASTI telah dibuat di 2021 karena masih berupa rencana. Sehingga pada 2022 baru dapat disosialisasikan bagaimana beraksi secara nasional dalam percepatan penurunan angka stunting di Indonesia.
“Pesan Pak Menko PMK dalam kesempatan ini jangan hanya rencana. Mari kita akhiri dengan aksi nyata bagaimana agar angka stunting kita menurun. Tentu berpengaruh pada sumber daya manusia (SDM) kita agar menjadi lebih baik lagi,” kata Agus.
Dia menuturkan bahwa kepala BKKBN selaku ketua pelaksana telah melakukan tiga hal yang akan diimplementasikan bersama. Khususnya tentang aksi nasional ini.
“Kami berharap hal ini telah dijelaskan secara detail dan bisa membantu semua pihak. Mulai dari tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota, kecamatan hingga ke desa,” harapnya.
Disebutkan juga salah satu ancaman pembangunan SDM yakni stunting, selain penyalahgunaan narkoba, penyakit tidak menular dan lainnya yang sangat merugikan di hari tua.
Sementara itu ketua pelaksana Siti Fathonah mengatakan dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting 14 persen pada 2024, Presiden memberikan arahan dalam rapat terbatas pada 25 Januari 2021 yang lalu. Bahwa BKKBN mendapat mandat untuk menjadi ketua pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat pusat.
“Dan di dalam Perpres tersebut diamanahkan agar tim pelaksana menyusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga berisiko stunting,” ungkapnya.
Hadir dalam sosialisasi virtual tersebut perwakilan dari Bappeda, dinas kesehatan dan unsur TP PKK Kabupaten Kukar. (zu)