
SAMARINDA – Aksi massa demonstrasi yang digelar para tenaga pendidik dan kependidikan di Pemkot Samarinda belum lama ini mengagetkan publik. Sebab, belum pernah terjadi aksi sebesar tersebut apalagi yang menjadi motornya para guru yang notabenenya para pencetak pemimpin bangsa.
Beruntung, aksi tersebut berlangsung aman dan damai. Wali Kota Samarinda Andi Harun juga hadir menemui para guru sehingga komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya terjalin. Hasilnya, Pemkot Samarinda akhirnya menarik kembali rencana mereka menghapus insentif guru.
Hal itu pun diapresiasi anggota DPRD Samarinda Subandi. Wakil Ketua Dewan ini mengatakan, para guru berhasil mempertahankan tuntutan mereka dan Pemkot Samarinda melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah menyatakan hak hak guru yang belasan tahun sudah diterima akan kembali disalurkan.
“Tadi saya bertemu dengan kepala dinas pendidikan dalam serah terima jabatan kepala sekolah SMP Negeri 5 Samarinda. Di sana saya diberitahu kalau insentif guru sudah aman,” beber Subandi.
Dijelaskan Subandi, di bawah kepemimpinan walikota saat ini, dia melihat pemerintah cukup waspada dalam melangkah. Pemerintah tidak ingin ketika bantuan tersebut diberikan justru bermasalah di kemudian hari, hanya karena peraturan yang tidak sesuai namun terus dijalankan selama ini.
“Berdasarkan aturan yang ada, jangan sampai berbenturan. Itu saja sebenarnya masalahnya,” jelasnya.
Namun dengan dibatalkannya rencana penghapusan insentif guru tersebut, Subandi menyambut positif dan berharap pemerintah secara konsisten meningkatkan kesejahteraan para guru di Kota Tepian ini.
“Saya yakin pemerintah tidak pernah berniat menghapus insentif guru dan terbukti dengan dikembalikannya tambahan penghasil itu. Kita kawal bersama, semoga terealisasi sebagaimana mestinya,” tutup Subandi. (ded)