Indeks
banner 728x90

Gubernur Kaltim Kurang Puas dengan Pencapaian Proper Perusahaan, Ini Alasannya

Gubernur Kaltim Kurang Puas dengan Pencapaian Proper Perusahaan, Ini Alasannya
Gubernur Kaltim Isran Noor. (Yuvita Indrasari/Adpimprov Kaltim)
banner 468x60

SAMARINDA – Enam perusahaan di Kaltim menerima peringkat kinerja (proper) dalam pengelolaan lingkungan hidup tahun 2021-2022 di Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (6/3/2023). Namun demikian, Gubernur Kaltim Isran Noor mengaku kurang puas dengan pencapaian perusahaan-perusahaan tersebut.

Usut punya usut, ketidakpuasan Isran karena adanya penurunan jumlah perusahaan penerima proper emas yang hanya enam perusahaan. Padahal tahun lalu jumlahnya mencapai sembilan perusahaan pada tahun lalu.

banner 336x280

“Jujur saya kurang puas. Karena penerima proper emas tahun ini turun. Tahun kemarin 9 perusahaan, tahun ini tinggal 6 perusahaan. Begitu juga proper hijau. Tahun kemarin 18 perusahaan, tahun ini cuma 12 perusahaan. Turun 33 persen, tinggal 66 persen,” ungkapnya usai Penyerahan sertifikat proper.

Kurang puasnya Isran juga didasari fakta bahwa Kaltim berhasil memperoleh kompensasi USD110 juta. Atas keberhasilan menurunkan emisi gas buang dan menjaga lingkungan secara keseluruhan.

“Dunia mengakui keberhasilan Kaltim dalam menjaga hutan dan alam. Lantas menghargainya dengan memberikan dana kompensasi atas keberhasilan Kaltim dalam program FCPF Carbon Fund. Sementara dalam waktu yang hampir bersamaan, jumlah penerima proper emas di Kaltim justru mengalami penurunan,” bebernya.

Meski begitu Isran mengaku tetap bangga. Lantaran Kaltim masih menjadi peraih proper emas dan hijau terbaik di luar Pulau Jawa.

“Di atas Kaltim hanya ada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Artinya dalam pengelolaan lingkungan kita masih lebih bagus dari Sulawesi, Sumatera, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara. Apalagi kewenangan ini ada di otoritas Kementerian LHK,” urai mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) ini.

“Jadi, yang sudah dapat peringkat emas jangan turun jadi hijau. Yang hijau jangan turun jadi biru. Setiap menerima laporan, saya mengamati sendiri pengelolaan lingkungan dari perusahaan-perusahaan itu sudah sangat bagus. Yang masih biru, tahun depan kita perbaiki lagi supaya dapat hijau, sampai emas,” tegas Isran.

Adapun perusahaan-perusahaan yang dinilai terdiri dari perusahaan tambang batu bara, petrokimia, migas, energi (PLTD, PLTU, PLTG), pabrik kelapa sawit (agro industri) dan jasa kontraktor. (xl)

Exit mobile version