Indeks

Pemprov Kaltim Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Selama Lebaran

Pemprov Kaltim Pastikan Ketersediaan Pangan Aman Selama Lebaran
Pengecekan ketersediaan dan harga pangan di pasar oleh Dinas Pertanian Kaltim. (istimewa)

SAMARINDA – Ketersediaan pangan dan kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di Kaltim dipastikan aman selama lebaran Idulfitri 1444 Hijriah. Hal ini ditegaskan Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi usai mengikuti rapat koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi, Senin (17/4/2023).

Kata dia, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) diminta terus monitor perkembangan harga di pasaran. Khususnya kebutuhan pokok masyarakat di daerah yang dinilai sulit dijangkau, mulai dari distribusi sembako hingga pengamanannya.

“Untuk itu, Pemprov berupaya melakukan penekanan agar semua pihak dapat mendukung distribusi tersebut. Mulai, kebutuhan, beras, minyak goreng dan cabai serta bahan pokok penting lainnya,” terang Hadi.

“Tentu permintaan masyarakat akan meningkat, harga pun diyakini akan naik. Maka, stok harus dipersiapkan. Saya minta semua pihak dapat mengkondisikan ini,” sambungnya.

Dalam rakor diketahui untuk inflasi perbulan Maret lalu secara nasional mencapai 4,97 persen. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito menginstruksikan semua kepala daerah agar memonitor bagaimana perkembangan kebutuhan pokok bersama-sama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda).

Menyikapi itu, Hadi mengklaim Pemprov Kaltim siap melaksanakan. Namun Pemerintah Pusat juga memastikan ketersediaan sembako di daerah aman.

“Prinsipnya Pemprov Kaltim siap melakukan monitoring dan pemantauan di lapangan. Namun yang lebih penting lagi Pusat juga bisa memastikan kebutuhan masyarakat aman. Mulai beras, bawang, cabai hingga daging sapi maupun ayam ras terkendali. Jika semua itu aman, maka daerah dipastikan aman,” tegasnya.

Ketika monitoring nanti terjadi kekurangan atau kelangkaan, Hadi menyebut Pemprov Kaltim segera melaporkan kepada Pemerintah Pusat. Artinya, ketika ada yang kurang, maka cepat ditindaklanjuti di lapangan.

Selain itu, Pemprov juga mewaspadai daya beli masyarakat tinggi menjelang hari H, yang berakibat lonjakan harga jual meningkat di pasaran.

“Kondisi ini tentu situasional, wajar. Untuk itu, saya minta tetap OPD terkait monitor di lapangan dan sigap melaporkan kepada pimpinan,” tandas Hadi. (xl/advdiskominfokaltim)

Exit mobile version