Indeks

Sinema Kukar Potret Problematika Kehidupan Selama Pandemi Lewat “Layar Retak untuk May”

Proses Reading skrip yang dilakukan seluruh kru dan pemain. (Zulkar/Komparasi)

KUTAI KARTANEGARA – Sebuah karya film baru saat ini tengah digarap oleh Sinema Kukar. Judulnya “Layar Retak Untuk May”.

Film yang mengangkat genre drama ini melibatkan seluruh komunitas film yang ada di Kutai Kartanegara (Kukar), begitupun seluruh pemain dan pendukung merupakan dari daerah yang sama.

Sutradara film Ahmad Faruq Wijaya menjelaskan, film tersebut mengangkat tema tentang pandemi Covid-19 yang berdurasi satu jam. Rencananya akan diproduksi Februari 2022 ini.

Diakui, ada tantangan tersendiri untuk melakukan produksi film di luar Pulau Jawa. Baik dari segi biaya, peralatan produksi, maupun pendukung lainnya. Namun Faruq tetap optimistis dengan semangat para sineas muda di Kukar dalam kolaborasi proyek tersebut. Yang didanai melalui jalur crowdfunding dan juga dukungan dari Komite Ekonomi Kreatif (Kekraf) Kukar.

“Tentu tantangannya, bagaimana menemukan benang merah dari ide kreatifnya agar tidak ganjil ya. Dan style karya dari isi kepala semua tim harus harmonis,” kata Faruq.

Sementara itu Wakil ketua Kekraf Kukar Akhmad Akbar Haka Saputra yang juga dipercaya sebagai tim produksi film menerangkan seluruh dialog menggunakan bahasa Kutai dengan tujuan mengenalkan bahasa daerah ke kalangan yang lebih luas.

“Walaupun ini film lokal, setidaknya kami mentransfer bahasa calon IKN nih ke penjuru Indonesia,” jelasnya.

Akbar menargetkan film ini dirilis pada 2 Mei dengan bekerja sama dengan Bioskop XXI Samarinda.

Salah satu pemain dari film ini juga melibatkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kukar, Martina Yulianti. Martina berharap melalui film ini dapat menggambarkan secara detail tentang seluruh emosi yang ada selama pandemi Covid-19 melanda.

“Yang kami rasakan ini campur aduk problema kesehatan tetapi dampaknya pada ekonomi, sosial dan merenggut nyawa,” ungkap Martina. (zu)

Exit mobile version