KUTAI KARTANEGARA – Kaltim punya ekowisata baru. Yaitu Rumah Apung Danau Siran, di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar). Ekowisata ini diresmikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sri Wahyuni bersama Bupati Kukar Edi Damansyah, Ahad (11/12/2022).
Sri menyebut Desa Wisata Muara Siran dengan pengembangan ekowisatanya bisa menjadi penopang kawasan tiga danau. Yaitu Semayang, Melintang dan Jempang, yang sudah masuk sebagai kawasan strategis Kaltim.
“Ketika bicara tiga danau, itu menjadi motor penggerak sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kaltim. Kawasan di sekitarnya akan menjadi penopangnya. Eksplornya masuk ke Muara Siran,” tuturnya.
Disampaikan Sri, Kaltim menjadi mitra strategis ibu kota negara (IKN) Nusantara. Di luar Pulau Derawan dan Maratua yang sudah menjadi Destinasi Pariwisata Prioritas Baru Nasional, pemerintah pusat turut mencari kawasan sekitar IKN, dengan jarak terdekat yang bisa menjadi destinasi rekreasi bagi warga IKN yaitu kawasan tiga danau.
“Ada jalan pendekat dari IKN ke Kota Bangun yang bisa ditempuh selama kurang lebih dua jam. Dan jika dibangun jalan tol, bisa lebih cepat jarak tempuhnya. Ini merupakan benang merah yang sangat baik posisinya, untuk pengembangan ekowisata Muara Siran, sebagai salah satu daerah penopang kawasan wisata tiga danau,” bebernya.
Dalam hal ini Sri memberikan apresiasi pada komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar bersama dua perusahaan sebagai mitra pemerintah daerah. Lantaran telah melakukan pengembangan ekowisata Desa Muara Siran. Yaitu pengembangan masyarakat melalui BUMDes maupun Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim ini, Desa Muara Siran bisa menjadi contoh pengelolaan ekowisata yang baik. Pasalnya, paket wisata dari BUMDes dan Pokdarwis sudah siap untuk dijual kepada agen-agen wisata nasional.
“Sehingga para wisatawan bisa berkunjung. Desa wisata itu harusnya seperti ini, siap dahulu baru diluncurkan,” ungkapnya seraya menyebut Danau Siran sebagai wisata healing atau penenangan.
“Orang itu bisa healing ke gunung, bisa healing ke hutan, bisa healing ke pantai. Tetapi di Kaltim, kami punya wisata healing-nya ke danau. Itu yang mau coba kami labelkan, kami tempelkan kalau orang ke Danau Siran, maka mereka bisa mendapatkan suasana tenang. Pengalaman yang tidak didapatkan di tempat lain,” pungkas Sri. (xl)