Indeks

Kembali Telan Korban, Wakil Rakyat Samarinda Tuding Pemerintah Tak Serius Tangani Lubang Eks Tambang

Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda Samri Shaputra. (Komparasinews)

SAMARINDA – DPRD Samarinda menyoroti permasalahan kolam bekas galian tambang yang telah sering kali memakan korban jiwa di Samarinda. Terbaru, terjadi peristiwa tewasnya kakak beradik berinisial MR dan RP di eks galian tambang di Jalan Flamboyan, Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Ahad (5/5/2024).

Diketahui, kolam bekas galian lubang tambang di sana kerap dijadikan tempat untuk berenang oleh anak-anak di sekitar lokasi. Saat tengah asyik berenang, MR dan RP tenggelam di kolam tersebut.

MR ditemukan pukul 15.00 Wita dan langsung dievakuasi ke rumah sakit. Sedangkan, RP berhasil ditemukan pukul 15.40 Wita oleh salah satu penyelam dari Basarnas. Nahas kedua korban tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra memberikan responnya terhadap kasus tersebut. Dia menilai, kejadian tenggelamnya dua orang anak laki-laki, memang kerap kali terjadi.

“Pemerintah ini kurang serius dalam melakukan antisipasi terkait kasus ini. Karena memang sudah sering kita mendengar kasus tenggelamnya anak di kolam bekas galian tambang,” ungkap Samri.

Dia juga menyebutkan jika pemilik tambang harus bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Lantaran lubang bekas galian tambang di kawasan itu, telah memakan korban jiwa.

“Pemilik tambang harus tanggung jawab. Jika itu ilegal, pihak kepolisian harus ikut andil dalam mengusut kasus tenggelamnya kedua anak itu,” tegasnya.

Menurut Samri, kasus seperti ini tidak bisa dibiarkan terus berlarut. Karena, kalau tidak ada langkah dalam antisipasi serta solusi untuk menanganinya, bakal terulang kembali kejadian seperti ini.

“Atas kasus ini, harus ada tim pengawasan dari dinas untuk melihat aktivitas tambang yang membahayakan. Bagi pemilik perusahaan, bagus kalau dicabut izin usahanya agar tidak beroperasi kembali,” bebernya.

Terakhir, Samri mengimbau seluruh orang tua di Samarinda, agar selalu mengawasi aktivitas anak mereka. Jangan sampai atas kelengahan dari orang tua, bisa berdampak terhadap hilangnya nyawa.

“Pesan saya terhadap orang tua juga, tidak hanya pemerintah saja yang melakukan pengawasan, tapi orang tua juga memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan terhadap anak mereka,” tandas Samri. (nta)

Exit mobile version