KUTAI KARTANEGARA – Ketua Komisi II DPRD Kukar Sopan Sopian menyoroti program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Menurutnya program yang digarap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) itu harus dituntaskan hingga tahap akhir.
Pasalnya ada beberapa desa yang pengerjaannya belum rampung, salah satunya di Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis. Pamsimas di sana sudah mulai dibangun pada 2019, dengan tujuan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.
Namun nyatanya, Sopan masih menemukan kerja yang belum selesai oleh Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kukar. Yakni interkoneksi filter dan jaringan penampungan air. Alhasil warga masih menggunakan sumur bor dan pompa air untuk mencari air Sungai Mahakam.
Kasus serupa juga terjadi di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun yang dibangun sejak tiga tahun lalu. Tetapi terkendala karena terbatasnya pasokan listrik. Sehingga program Pamsimas di Desa Pela tak kunjung berfungsi hingga kini.
“Dana yang dikeluarkan ini APBD, tentunya harus ada penuntasan penyelesaian kegiatannya dan ini program yang sangat dibutuhkan masyrakat,” ungkap Sopan.
Dia menegaskan kepada OPD teknis terkait sebelum melakukan instalasi fisik, perlu ada kajian yang jelas. Kemudia disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga dapat terlihat faktor apa saja yang menjadi kendala di setiap desa.
“Kami ingin program ini betul-betul mempunyai kajian, mulai dari kesiapan pengelolaan masyarakat itu sendiri apakah mampu atau tidak. Jadi program APBD ini tidak sia-sia dibangun,” tegasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kukar Maman Setiawan melalui Kasi Bina Teknis Disperkim Kukar Supriyadi tak menampik masih ada kekurangan tambahan daya listrik di Desa Pela. Pihaknya akan menyediakan unit genset untuk menopang daya listrik.
“Kendala voltasenya tidak mencukupi, kalaupun dipaksakan khawatir panel yang ada malah rusak. Jalan keluarnya harus diadakan genset untuk mengoprasikannya sambil menunggu penambahan voltase listirik dari PLN,” terang Yadan sapaan akrabnya.
Sementara itu, menanggapi masalah yang ada di Desa Sebemban, Staf Pembangunan Sarana Air Bersih Disperkim Kukar Abdul Muchlis berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang belum selesai.
“Insyaallah di APBD-Perubahan ini sudah dianggarkan Rp200 juta untuk penyelesaian akhir,” ujarnya.
Hal ini dikatakan Abdul Muchlis sebagai wujud nyata dalam implementasi visi misi Kukar Idaman dalam hal Air Bersih Desa. “Mudah-mudahan tidak ada kendala dan berjalan lancar,” tutupnya. (zu)