SAMARINDA – Komisi IV DPRD Samarinda menyarankan toko offline di mal yang dalam keadaan mati suri agar dapat kembali bersaing. Apalagi perkembangan zaman yang kian canggih dan membuat pelaku usaha memacu diri untuk terus bekerja keras.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menyebut, pelaku usaha juga harus pintar dan kreatif mengelola usaha. Misalnya pemilik toko offline di mal. Dirinya mengaku masih kerap berbelanja ke toko-toko offline yang ada di pusat perbelanjaan di Samarinda.
“Kalau ada keperluan saya ke toko-toko kecil itu,” kata Deni.
Dia juga mengomentari toko-toko di mal yang dalam keadaan mati suri, dengan menyarankan pemilik usaha harus lebih inovatif. Setiap produk yang dijual perlu memiliki inovasi, mengingat perkembangan zaman yang cepat berubah dan menyebabkan persaingan kian ketat.
“Misal mereka juga harus berinovasi dalam bentuk dan harganya terus selektif dengan produk yang dijual,” tutur Deni.
Selain itu, pemilik toko bisa berinovasi dengan platform digital atau menjual melalui online shop. Namun dengan catatan produk harus diperhatikan dari kualitas.
Lanjut Deni, jangan sampai melakukan penjualan melalui online shop tidak sesuai dengan kualitas produk yang dijual. Misalnya menjual baju kaos, maka barang yang dijual harus sesuai harga dan kualitas.
“Maka silahkan saja pemilik toko untuk berinovasi dengan turut berjualan online. Tetapi selama ia bisa menjaga kualitas dan kesesuaian harga itu tadi,” imbuhnya.
Kemudian ketika berjualan di rumah pun, harus pintar dalam berinovasi melakukan langkah-langkah untuk menawarkan jualan dengan jelas dan konkret.
“Saya rasa dengan itu kini para pedagang masih bisa bersaing di era sekarang,” pungkasnya. (nta)