SAMARINDA – Sarana dan prasarana pendidikan untuk masyarakat disabilitas tak luput menjadi perhatian DPRD Samarinda. Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti mengatakan, penyandang disabilitas juga perlu mengikuti pendidikan yang sesuai dan mengikuti kurikulum umum.
Puji menyebut Pemkot Samarinda telah menyiapkan sekira 155 sekolah inklusi, mulai dari tingkatan PAUD hingga SMA. Walaupun pendidikan bagi masyarakat disabilitas merupakan wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
“Mereka juga harus mendapatkan pendidikan yang sesuai dan mengikuti kurikulum umum,” kata Puji, Senin (13/11/2023) kemarin.
Menurutnya, sarana dan prasarana menjadi fokus penting dalam mendukung pendidikan anak-anak dengan disabilitas. Hal ini termasuk perluasan dan perbaikan sarana fisik serta mematikan bahwa fasilitas sekolah memadai untuk mendukung kebutuhan anak-anak dengan disabilitas.
Puji juga mengakui masih kurangnya tenaga guru pendamping khusus untuk sekolah inklusi.
“Kami masih memerlukan peningkatan dalam SDM ini. Kami perlu melatih guru-guru pendamping khusus yang dapat memberikan perhatian individual kepada anak-anak ini,” imbuhnya.
Sri Puji Astuti juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat untuk anak-anak penyandang disabilitas. Dia mengajak agar anak inklusi tidak disembunyikan, melainkan didukung dan ditampilkan kepada masyarakat.
“Dengan berbagai pengetahuan dan memahami kebutuhan mereka, kita dapat membantu anak-anak ini untuk melanjutkan hidup mereka dengan lebih baik,” pungkasnya. (nta)