SAMARINDA – Komisi III DPRD Samarinda dipimpin ketuanya Angkasa Jaya Djoerani melakukan inspeksi dadakan (sidak), Senin (12/9/2022). Sidak dilakukan pada bagian jembatan layang atau fly over di Jalan AW Syahrani hingga Jalan Ir Juanda, guna meninjau keretakan yang banyak dikeluhkan masyarakat.
Komisi III tidak sendiri, melainkan mengajak serta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis terkait. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Samarinda.
Dari cross check yang dilakukan, Angkasa menyebut jalan layang yang berdiri sejak 2017 itu masih dalam kategori aman. Untuk dilintasi para pengendara kendaraan bermotor.
“Kami lihat di media ada sorotan. Tetapi jadi hal yang serius ketika ada kekhawatiran dari masyarakat. Jadi kami mengundang PUPR juga,” terang politisi PDI Perjuangan ini.
“Secara teknis disampaikan PUPR, konstruksi tidak ada pengaruhnya dan dipastikan aman. Karena yang retak hanya berfungsi menutupi kolong jembatan flyover,” sambungnya.
Namun begitu, pihaknya meminta Dinas PUPR segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan. Supaya tidak menimbulkan kekhawatiran warga. Apalagi menurutnya keretakan yang terlihat tidak indah dipandang mata.
“Ternyata Dinas PUPR telah mengajukannya pada Anggaran Perubahan. Mudan-mudahan tahun ini selesai,” sambungnya.
Diterangkan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Samarinda Budy Santoso, keretakan disebabkan saat pembangunan tanah yang digunakan masih dalam keadaan basah. Sehingga setelah mengering membuat rongga yang membuat pergeseran sabuk besi.
Namun begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Lantaran model infrastruktur disebutnya sengaja dibuat menutup tanpa kolongan supaya tidak ada yang tinggal di area tersebut.
“Karena bagian jembatan yang retak ini sebenarnya merupakan konsep bangunan supaya tidak ada orang yang tinggal di bawah jembatan, agar tidak kelihatan kumuh. Tetapi tetap kami bongkar supaya warga makin yakin. Keretakan jembatan tidak ada kaitannya pada pondasi jembatan,” pungkas Budy. (xl)