SAMARINDA – Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menuturkan angka stunting di Kota Tepian saat ini mencapai 25,3 persen.
Untuk target Pemkot Samarinda sendiri hingga akhir tahun 2023 adalah menurunkan angka tersebut ke 20 persen. Sedangkan target akhir tahun 2024 adalah menurunkan angka stunting menjadi 11 persen.
Deni mengapresiasi upaya Pemkot Samarinda dalam menangani kasus stunting. Akan tetapi dia juga mengingatkan Pemkot tidak hanya fokus pada penanganan saja, tetapi juga pada pencegahan.
“Dua hal ini harus berjalan seiring dan tidak terpisah. Langkah pencegahan pun harus dilakukan sejak dini,” kata Deni, Selasa (14/11/2023).
Lebih lanjut kepada lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, baik Dinas Kesehatan Samarinda, DP2KB, dan Kemenag Kota Samarinda agar bersinergi. Dalam melakukan pendampingan calon pengantin, pernikahan, hamil, hingga melahirkan.
“Semua tahapan harus dijaga secara maksimal, terutama di masa seribu hari pertama pengasuhan,” ujarnya.
Deni juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam penanganan stunting. Salah satunya adalah anggaran kecil untuk para kader pendamping di lapangan.
“Masih banyak kader yang bekerja dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Ini harus menjadi perhatian Pemkot Samarinda,” bebernya.
Karena itu Deni berharap Pemkot Samarinda dapat memprioritaskan anggaran untuk penanganan stunting di 2024 mendatang. “Pemkot harus memberikan perhatian khusus kepada para kader pendamping,” tegasnya. (nta)