SAMARINDA – Kota Samarinda kembali memiliki ikon pahatan atau Sculpture Pesut yang berada di Jembatan Mahakam IV. Tepatnya pada sisi Samarinda Seberang telah rampung dibangun.
Sculpture Pesut tersebut menggambarkan pesut yang berenang di tengah ombak, mencerminkan keindahan fauna khas Sungai Mahakam. Pada Sculpture Pesut itu dipilih menjadi warna biru, yang memberikan kesan hidup dan segar, sehingga menarik pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.
Dikutip dari unggahan Instagram @samarindaetam, proyek yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) ini didanai APBD 2024 dengan nilai sebesar Rp1,8 miliar.
John Martono yang merupakan seorang seniman turut dilibatkan dalam proses pembuatan Sculpture Pesut ini, menambahkan sentuhan artistik yang membuat Sculpture Pesut menjadi kian ikonik.
Menurut data yang dihimpun, John yang lahir pada 31 Maret 1972 merupakan seorang seniman yang namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupaya lukisan dan mural yang terpajang. Baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Mural karya John Martono banyak ditemukan di sudut-sudut Kota Bandung. Ia juga dikenal sebagai pelukis pertama di Indonesia yang menggunakan kain sutra sebagai media pengganti kanvas.
Kendati demikian, tak sedikit warga Samarinda yang menuliskan komentarnya terkait pembangunan Sculpture Pesut tersebut di media sosial Instagram.
“Dana segitu dari pada bikin monumen pesut, kenapa ga dipakai untuk konservasi pesut sekali?” tulis komentar dari akun @ceceeen.
Namun, tak hanya mendapatkan komentar yang berisikan kritik terhadap Sculpture Pesut itu, apresiasi juga diberikan karena dinilai menambah estetika pemandangan dari Kota Tepian.
“Mantap! Kota jadi lebih indah. Untuk sama pembuatannya saya pikir itu masih cukup wajar, karena yang masih nyinyir itu coba kalau lewat situ bareng keluarga. Tangan tidak sengaja juga ngeluarin hp buat foto-foto,” kata akun @arsyad_albanjarys. (nta)