Aktivitas Ekonomi Kembali Normal, Indonesia Waspadai Ketidakpastian Global

Presiden Jokowi pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021, Selasa (24/11/2021). (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

JAKARTA – Aktivitas ekonomi masyarakat Indonesia sudah kembali pada posisi normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ketidakpastian global yang tengah terjadi.

Hal ini disampaikan Presiden saat memberikan arahan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Grand Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Rabu (24/11/2021).

“Kalau kita lihat di urusan konsumsi, indeks keyakinan konsumen sudah kembali pada posisi normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga retail and sales index juga sudah mulai merangkak naik menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas,” ucap Presiden.

Baca Juga  Belasan Rumah di Mangkurawang Hangus Terbakar, Bupati Kukar Turun Beri Bantuan

Kepala Negara menuturkan bahwa berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, capaian pajak, bea dan cukai terpantau berjalan dengan baik. Namun, Presiden mengingatkan untuk tetap memperhatikan ketidakpastian global.

“Pajak sangat baik, bea dan cukai juga sangat baik, PNPB juga sudah lebih dari 100 persen, ini baik semuanya. Tumbuh 18,2 (persen) YoY, angka yang sangat besar sekali. Tapi sekali lagi, ketidakpastian itu selalu mengintip, hati-hati. Kita tetap optimistis tapi tetap harus hati-hati,” tuturnya.

Selanjutnya, Presiden mengatakan bahwa purchasing managers’ index (PMI) juga sudah menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi.

Baca Juga  Pelaku Usaha Kaltim Mampu Bersaing Pasarkan Produk di Kancah Internasional

“Manufaktur, pabrik, industri pasti akan berproduksi karena dilihat ada demand. Inilah angka yang sangat tinggi sekali 57,2 persen. Pabrik, industri, perusahaan melihat bahwa ada sebuah prospek permintaan,” lanjut Presiden.

Di samping itu, Presiden Jokowi mengapresiasi jajaran pemerintah dalam ranah keuangan atas kerja samanya dalam menghadapi permasalahan selama masa pandemi. Menurutnya, permasalahan tersebut membutuhkan kehati-hatian karena sulit untuk dikalkulasi.

“Kita patut berterima kasih jajaran Bank Indonesia, jajaran pemerintah utamanya di Kementerian Keuangan dengan OJK, LPS komunikasinya sangat baik, sangat baik. Bisa saling mengisi pada masalah kecil saja langsung ketemu,” ucap Kepala Negara. (man)