Bontang Jadi Kota Pertama di Kalimantan Pakai Metode Wolbachia untuk Cegah DBD

Implementasi "Bawis", Bontang Jadi Kota Pertama di Kalimantan Pakai Metode Wolbachia
Peluncuran Implementasi "Bawis" di Bontang. (PPID Bontang)

BONTANG – Bontang menjadi kota pertama di Kalimantan yang menggunakan metode Wolbachia dalam penanggulangan demam berdarah dengue (DBD). Hal ini dipastikan dalam peluncuran Implementasi Berwolbhacia Serentak (Bawis), Selasa (5/9/2024) pagi di Bontang Kuala.

Peluncuran nyamuk ber-wolbachia di ini disaksikan rombongan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang dipimpin Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu, beserta rombongan dari Universitas UGM, serta Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim Jaya Mualimin.

Dalam Kepmenkes Nomor 01.07/menkes/1341/2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue Dengan Metode Wolbachia, Bontang ditunjuk sebagai satu-satunya kota di Kaltim bahkan di Pulau Kalimantan yang mendapatkan kesempatan pertama dalam pilot project wolbachia.

Baca Juga  Kuatkan Branding, Kadin Kukar Lirik Hilirisasi Produk UMKM

Wali Kota Bontang Basri rase menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) sudah menyiapkan seratus kader untuk menyukseskan project nyamuk ber-wolbachia.

“Kami sampaikan kepada Pak Dirjen P2P dan seluruh rombongan bahwa kami sudah melaksanakan sosialisasi terkait wolbachia ini di tingkat kota, kecamatan, kelurahan bahkan di tingkat RT, dan perlu kami sampaikan juga bahwa Kota Bontang menyiapkan 100 kader yang siap menyukseskan pilot project nyamuk ber wolbachia di Kota Bontang,” ucapnya.

Kepala Dinkes Kaltim menyampaikan, pihaknya akan terus memantau jalannya program nyamuk ber-wolbachia di Bontang.

“Saya percaya Bontang akan sukses dalam program nyamuk ber-wolbachia. Titip program ini, kami akan terus memantau dan kami akan juga mengupayakan program-program yang terintegrasi untuk penanganan nyamuk demam berdarah,” urainya.

Baca Juga  Potensi PADes Baru, Desa Loh Sumber Lirik Usaha Penyediaan Suku Cadang Motor

Respon Pemkot berkaitan program pelepasan nyamuk ber-wolbachia ini mendapat apresiasi Maxi Rein Rondonuwu. Menurutnya sejak disosialisasikan, peran atas lintas sektor dinilai luar biasa.

“Mulai dari sosialisasi, kemudian tahapan-tahapannya saya lihat rapi sekali. Bahkan sampai menentukan titik-titik ember sudah menggunakan teknologi itu pemerintah kota, sudah sangat maju,” terang Maxi.

Diketahui, mulai September 2023 Pemkot Bontang akan melakukan rilis penempatan ember telur nyamuk ber-wolbachia. Sesuai dengan titik grid yang sudah ditentukan di enam kelurahan pertama.

Enam kelurahan tersebut adalah Bontang Kuala, Bontang Baru, Api-Api, Gunung Elai, Loktuan, Guntung. Kelurahan pertama ini terletak di satu kecamatan yakni Bontang Utara dengan melibatkan dua puskesmas yakni Bontang Utara 1 dan Puskesmas Bontang Utara 2. (xl)