SAMARINDA – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim terus menggodok layanan perpustakaan digital. Yang bertujuan memperkuat literasi di tengah masyarakat yang kian melek teknologi.
Pelaksana Tugas Kepala DPK Kaltim Anita Natalia Krisnawati mengatakan, pihaknya tengah berfokus pada pembaruan dan pengembangan konten di platform digital. Seperti buku elektronik dan aplikasinya perpustakaan daring.
“Kami mengintegrasikan berbagai bidang terkait layanan perpustakaan dan bidang deposit buku, untuk terus memperbarui konten digital untuk aplikasi iKaltim maupun Buncu Baca Etam,” kata Anita, Rabu (20/11/2024).
Menurut Anita, pembaruan konten secara berkala menjadi krusial, terutama untuk buku-buku pelajaran yang rentan terhadap perubahan kurikulum.
Anita menyebut, buku pelajaran cepat berubah, begitu juga dengan buku-buku penunjang lainnya. Konten harus terus diperbarui agar tetap relevan dan masyarakat tidak bosan dengan koleksi yang itu-itu saja.
“Jika koleksi buku di Buncu Baca Etam atau iKaltim yang dibutuhkan oleh pelajar banyak yang tidak ada, lalu tidak ada pembaruan. Tentu mereka akan malas membaca karena tidak ada koleksi buku terbaru,” ujarnya.
Guna memastikan relevansi konten, DPK Kaltim aktif menjaring masukan dari masyarakat. Salah satunya melalui layanan SP4N LAPOR!, masyarakat dapat menyampaikan saran dan permintaan terkait koleksi buku.
“Melalui SPAN LAPOR!, masyarakat bisa memberi masukan, misalnya meminta sediakan buku ini. Masukan tersebut menjadi bahan evaluasi bagi kamu untuk menambah koleksi buku,” beber Anita.
Selain memperbarui konten, DPK Kaltim juga terus berinovasi dalam menyediakan layanan fitus perpustakaan digital.
Anita menambahkan, inovasi di bidang layanan digital semakin penting di era yang masyarakat dapat mengakses berbagai informasi melalui gawai dan internet.
“Karena itu peningkatan layanan perpustakaan digital menjadi solusi agar masyarakat tetap gemar membaca,” pungkasnya.
DPK Kaltim optimistis upaya peningkatan layanan perpustakaan digital ini akan berkontribusi dalam meningkatkan literasi masyarakat di wilayah tersebut. (nta)