SAMARINDA – Sri Puji Astuti, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam sektor pendidikan. Dalam pertemuan dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB), ia membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengurangi prevalensi stunting. Target Pemkot Samarinda adalah mengurangi angka stunting menjadi 20 persen pada akhir 2023 dan 11 persen pada akhir 2024.
Puji memberikan apresiasi atas usaha Pemkot Samarinda dalam menangani stunting, namun ia menekankan pentingnya pencegahan. “Penanganan dan pencegahan harus dilakukan secara bersamaan,” ujar Puji. Langkah-langkah pencegahan harus dimulai sejak dini untuk efektivitas yang lebih tinggi.
Ia menekankan perlunya kerja sama antara berbagai OPD, termasuk Dinas Kesehatan, DP2KB, dan Kemenag Kota Samarinda, dalam proses pendampingan calon pengantin hingga kesehatan ibu dan anak. Puji juga menggarisbawahi kendala anggaran yang dihadapi kader pendamping di lapangan. “Semua tahapan ini harus dikelola secara optimal, terutama di 1.000 hari pertama pengasuhan,” tutup Puji.
Rapat ini menunjukkan komitmen Komisi IV DPRD Samarinda dalam mengatasi stunting. Langkah-langkah yang diusulkan Puji diharapkan dapat memberikan solusi efektif dalam mengurangi prevalensi stunting di Samarinda. Penanganan stunting menjadi prioritas dalam memperbaiki kualitas kesehatan ibu dan anak di kota. (zu)