PASER – Empat desa di Paser menjadi lokasi pengembangan masyarakat kawasan mangrove. Hal ini disampaikan Bupati Paser dr Fahmi Fadli dalam Mangrove Thought Leaders Discussion, Kamis (27/7/2023). Kegiatan ini digelar Indika Energy Mangrove Program in Action (IMPACT) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dalam rangka memperingati Hari Mangrove Internasional.
“Provinsi Kaltim merupakan satu dari sembilan provinsi yang menjadi areal kerja BRGM, dalam melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan,” ungkap Fahmi.
Dari segi target, perluasan mencapai 600 ribu hektare dalam jangka waktu 4 tahun dengan capaian 25 persen di tahun 2023. Sebagaimana yang dituangkan pada Peraturan Presiden (Perpres), nomor 120 tahun 2022 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
“BRGM India telah merealisasikan program penanaman dan percepatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Paser, berkat kerja sama yang telah dijalin dengan PT Indika Energy, Tbk pada 15 Maret 2023 melalui partner implementing-nya yaitu PT. Maroon Rekanan Nusa dalam program Indika Energy Mangrove Program in Action (IMPACT),” urainya.
Dalam hal ini Fahmi mengapresiasi konsistensi PT Indika Energy Tbk dalam program restorasi dan upaya keberlanjutan rehabilitasi mangrove di Paser. Dengan tidak hanya memberikan solusi dalam menangani masalah lingkungan hidup, namun terintegrasi dengan pengembangan masyarakat di kawasan mangrove di Paser.
“Pengembangan masyarakat di kawasan mangrove dilakukan di empat desa, yaitu Desa Lori, Desa Sungai Langir, Desa Tajur dan Desa Pasir Mayang,” terangnya
Menurut Fahmi, keikutsertaan masyarakat nelayan dalam upaya rehabilitasi dan pengelolaan mangrove, dapat menjadi kunci keberhasilan pelestarian mangrove. Karena berhubungan langsung dengan ekosistem hutan mangrove setiap hari.
Masyarakat dalam kegiatan rehabilitasi atau perbaikan ekosistem mangrove, penting untuk menumbuhkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab dalam menjaga sumber daya alam di sekitar tempat tinggalnya.
“Sangat penting bagi kita, baik jajaran Pemda maupun para stakeholder untuk mengedukasi masyarakat pesisir, dalam mendukung program konservasi hutan mangrove sehingga dapat meningkatkan pemahaman mengenai potensi mangrove, salah satunya melalui kegiatan Mangrove Thought Leaders Discussion ini,” bebernya. (xl)