SAMARINDA – Festival Adat Budaya Bugis diharapkan jadi agenda pariwisata tahunan. Harapan ini disampaikan Wali Kota Andi Harun, saat menghadiri Festival Adat Budaya Daerah Bugis ke-12, Tahun 2023 di Halaman Masjid Shiratal Mustaqiem.
Orang nomor satu di Kota Tepian ini mengapresiasi pihak-pihak yang sudah menyelenggarakan Festival Adat Budaya Daerah Bugis. Menurutnya festival ini merupakan salah satu upaya pengembalian jati diri bangsa dan kembali menyatukan potensi budaya yang telah terpendam, khususnya Adat Budaya Bugis.
“Oleh karenanya, kita semua harus melestarikan kebudayaan daerah Bugis ini. Yang diharapkan dapat menjadi langkah nyata sebagai alternatif yang positif. Untuk nantinya dikembangkan oleh para generasi muda penerus bangsa, serta mampu menjadi jembatan yang membangun kembali nilai-nilai budaya di Kota Samarinda,” sebut Andi Harun.
Menurutnya festival ini merupakan wujud mengedepankan harmonisasi dalam kehidupan keberagaman agama, etnis, dan budaya. Andi Harun mengaku bangga lantaran secara sosial kultural Samarinda mempunyai masyarakat yang heterogen, terbukti dengan banyaknya suku bangsa layaknya miniatur Indonesia.
Momentum seperti ini, kata dia, bisa menjadi alat untuk mengekspresikan kecintaan terhadap budaya leluhur. Dan memotivasi suku lain di Samarinda supaya berani menampilkan keunikan dan keindahan budayanya.
“Kita semua harus memulai untuk membangun komitmen yang serius. Bahwa kegiatan seperti ini harus menjadi agenda pariwisata tahunan yang menarik para wisatawan serta menjadi tali perekat persaudaran bukan hanya untuk suku bugis saja namun juga untuk semua kalangan,” tutur Andi Harun.
“Saya berharap untuk kita semua khususnya masyarakat Bugis, agar tidak melupakan nilai-nilai budaya leluhur walaupun berada di perantauan, baik itu dari segi bahasa, tarian, lagu daerah, kuliner serta lainnya,” sambungnya.
Andi Harun mengungkap, menilik sejarah terdahulu menurut buku Republik Indonesia, Kalimantan yang rilis tahun 1953, nama Samarinda diberikan karena pemerintahannya dikendalikan orang-orang Bugis. Maka tidak heran bila sekarang ini Festival Budaya Adat Bugis tentu menjadi daya tarik sendiri.
“Semoga kegiatan ini kedepannya bisa lebih berkreasi dengan melibatkan banyak pihak untuk berpartisipasi sehingga bisa mendorong berkembangnya kebudayaan daerah yang ada di Kota Samarinda,” pungkasnya. (xl)