SAMARINDA – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim meminta masyarakat untuk kritis atas setiap informasi yang beredar di internet khususnya menjelang Pemilu 2024 yang tinggal hitungan hari lagi. Pasalnya tidak semua informasi tersebut bisa dipercaya.
Sorotan ini disampaikan Pranata Komputer Diskominfo Kaltim Eva Yusefa saat menjadi pembicara pada Seminar Pengawasan Pemilu Partisipasi, di Ruang Aula Gedung E UMKT, Senin (29/1/2024). Dirinya menyoroti banjir informasi yang mengandung konten disinformasi, misinformasi dan malinformasi yang peredarannya sangat masif dan cepat di ruang digital.
Dikatakan, dalam konteks pemilu, kesadaran tentang keamanan digital dan pentingnya filterisasi informasi sangat penting. Upaya edukasi publik tentang pentingnya memverifikasi informasi dan menggunakan sumber yang terpercaya dapat membantu mengurangi penyebaran berita palsu atau manipulatif.
Apalagi jumlah penduduk terkoneksi internet yakni mencapai 215,62 juta, dengan pengguna ponsel smartphone terbanyak.
“Sebelumnya, pengguna ponsel pintar terbanyak berasal dari kelompok usia 18-20 tahun, namun sekarang bahkan anak-anak pun sudah menggunakannya,” tutur Eva.
Disampaikan, tidak semua informasi yang beredar di internet dapat dipercaya. Oleh karena itu, penting untuk kritis dalam menyerap informasi agar tidak terpengaruh oleh informasi yang belum diverifikasi kebenarannya.
“Kita harus waspada terhadap informasi yang terlihat begitu bagus, namun ternyata tidak benar setelah dibagikan,” sebut Eva.
Dia juga mengajak mahasiswa untuk menjaga privasi dan keamanan data pribadi, mengingat hal ini merupakan prioritas utama. Diharapkan mahasiswa dapat berpikir dan memahami sebelum menyebarkan informasi kepada publik. (xl)