SAMARINDA – Beragam sektor mendorong pertumbuhan ekonomi Kaltim meningkat signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan pertumbuhan ekonomi Kaltim pada kuarta II tahun 2023 mencapai angka positif, sebesar 6,84 persen pada periode tersebut.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana menyatakam, angka ini mengalami peningkatan yang signifikan dari kuarta II tahun 2022 yang hanya mencapai 3,62 persen. Pertumbuhan ekonomi Kaltim berasal dari performa yang positif di berbagai sektor usaha. Salah satu yang mencuat adalah sektor konstruksi yang memberikan kontribusi terbesar dengan pertumbuhan sebesar 22,12 persen.
“Di wilayah Kaltim, kemajuan dalam pembangunan Infrastruktur Kawasan Industri Kaltim (IKN) berdampak positif pada ekonomi. Sektor konstruksi menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 22,12 persen pada triwulan kedua tahun ini,” terang Yusniar kepada media.
Tetapi, sektor pertambangan dan penggalian juga tetap memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Kaltim. Sektor ekstraktif ini terus menjadi pilar penting bagi perekonomian Kaltim, memberikan andil sebesar 40,69 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara keseluruhan.
Dalam hal pengeluaran, sektor konsumsi pemerintah menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan sebesar 34,74 persen. Ini dikarenakan adanya peningkatan dalam belanja pegawai, barang, jasa, serta bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah.
“Sementara itu, investasi juga tumbuh sebesar 14,25 persen dalam bentuk pembentukan modal tetap bruto, menunjukkan peningkatan investasi di Kaltim,” sebut Yusniar.
Secara regional, pertumbuhan ekonomi Kaltim juga menjadi yang tertinggi di antara provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan. Kontribusi Kaltim terhadap PDRB Pulau Kalimantan mencapai 47,14 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya mencapai 5,12 persen pada kuarta II tahun 2023. (*/xl)
