
SAMARINDA – Pengelolaan dan sosialisasi e-parking di Samarinda yang dilakukan perusahaan daerah (Perusda) dinilai masih kurang maksimal. Penilaian ini datang dari Anggota Komisi II DPRD Samarinda Novi Marinda Putri.
Kata dia, Rabu (28/9/2022), sebelumnya Komisi II DPRD Samarinda memberi waktu tiga bulan kepada perusda. Guna mencari inovasi terkait pemaksimalan penarikan retribusi dari parkir elektronik tersebut.
Tetapi kenyataannya pada bulan ketiga, sosialisasi e-parking dianggap makin meredup. Malahan pengelolaannya masih jalan di tempat. Belum ada langkah inovasi yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Nah nanti dari situ kami akan melanjutkan, ini Varia Niaga (perusda, Red.) tetap yang pegang apakah kita kembalikan ke Dishub (Dinas Perhubungan, Red.),” tutur Novi.
Lebih lanjut disampaikan, sejauh ini menurut pengamatannya di lapangan masih banyak yang bayar parkir dengan uang tunai di titik percontohan.
“Dan saya sampai hari ini masih belum ketemu sama orang yang menawarkan untuk bayar dengan mesin edisi itu,” sebut Novi.
Karenanya dia berharap, pihak Varia Niaga bisa berinovasi lebih. Lantaran selama ini telah diberi kemudahan. Sebab menurutnya dengan tidak lagi dipegang Dishub, semestinya malah bisa bergerak lebih lincah dalam menggarap e-parking.
“Berbeda kemarin oleh Dishub, mungkin agak keras sedikit atau apa kan karena pemerintah,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini. (xl)