KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memastikan jaminan warga Desa Pedohon, Kecamatan Tabang. Agar tidak perlu merasa khawatir lagi dengan bencana longsor yang melanda desanya, karena sudah dilakukan pembangunan perumahan relokasi.
Kades Pedohon Sung Ajan menceritakan kronologi relokasi warga Desa Pedohon. Wilayahnya memang menjadi langganan banjir dan longsor karena posisinya di pinggir sungai.
“Untuk relokasi warganya dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap pertama sudah ada 10 KK yang siap menghuni rumah relokasi, dan akan dilanjutkan 30 KK berikutnya,” sebutnya.
Edi Damansyah dalam arahannya mengatakan relokasi tidaklah mudah. Karena prinsip melakukan relokasi itu harus lebih baik dari kondisi awalnya.
“Saya ingat persis proses relokasi ini penuh liku-liku, karena saya ikut mengawalnya. Dari menetapkan rencana lokasi, aspek legalitas lahannya yang harus dipenuhi, sehingga dalam kurun waktu tiga tahun ini progresnya bisa kita lihat sekarang ini,” paparnya.
Dikatakan Edi, dari rencana 94 unit rumah, ada 40 rumah yang sudah dibangun. Kemudian 30 rumah lagi akan dibangun tahun 2023 melalui APBD murni dan sisanya 24 unit rumah akan dilanjutkan di anggaran perubahan 2023.
Berkaitan dengan fasilitas umum, untuk jalan sudah ada. Tata ruang dan masterplan untuk dibuat dan dipedomani agar relokasi tata ruangnya baik, lingkungannya baik, sehingga bisa menjadi percontohan perumahan di kawasan zona hulu Kutai Kartanegara.
“Karena ada satu lagi pekerjaan rumah kami, yaitu di Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman. Kalau sudah kebanjiran dan kami datang minta cepat dipindahkan (relokasi). Tetapi kalau sudah surut niat untuk pindah ikut surut juga,” ucapnya.
Terkait penyediaan fasilitas air bersih dan listrik, Pemkab Kukar berjanji akan segera merealisasikannya.
“Untuk air bersih akan kita kerjakan tahun 2023 ini, dan untuk listrik juga sudah dikoordinasikan dengan pihak PLN, tahun ini juga akan kita kerjakan,” tutupnya. (zu)