SAMARINDA – DPRD Samarinda menanggapi polemik yang tengah menuai pro dan kontra rencana revitalisasi Pasar Pagi Samarinda. Anggota Komisi I DPRD Samarinda Abdul Khairin menyebut pihaknya siap mendiskusikan masalah ini lebih mendalam bersama Wali Kota Samarinda.
Dia menilai rencana revitalisasi Pasar Pagi seharusnya dikaji lebih mendalam lagi. Ini penting mengingat banyak pedagang yang haknya perlu diperjuangkan.
“Harus ditelaah secara mendalam, apakah rencana rekonstruksi Pasar Pagi ini tindakan yang paling tepat untuk dilakukan,” sebut Khairin.
Dirinya juga menyinggung pernyataan Andi Harun mengenai umur bangunan Pasar Pagi yang disebutnya berasal dari tahun 1960-an sebagai alasan revitalisasi. Khairin mengklaim bangunan pasar tersebut lebih berasal dari era 1980-an.
Kata Khairin, Pasar Pagi Samarinda sudah mengalami beberapa tahap pembangunan yang dimulai sejak tahun 1988 hingga 2014. Mendengar aspirasi dari pedagang, dia menilai yang diinginkan pedagang hanyalah rehabilitasi, bukan rekonstruksi total.
“Kalau elektrikalnya bermasalah, ya panggil PLN untuk dibenahi, kenapa bangunan yang harus dibongkar. Masalah banjir, drainasenya yang diperbaiki,” sebut politisi PKS ini.
Lebih lanjut disampaikan, satu poin penting lainnya adalah mengenai kesiapan tempat relokasi bagi para pedagang jika revitalisasi dilakukan. Pasalnya hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai hal tersebut. (xl)