DKP3A Kaltim Tegaskan Para Remaja Punya Peran Mencegah Stunting

DKP3A Kaltim Tegaskan Para Remaja Punya Peran Mencegah Stunting
Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita. (Diskominfo Kaltim)

SAMARINDA – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menegaskan para remaja memiliki peran mencegah stunting. Sebagaimana disampaikan Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita dalam pengembangan desain program pelaksana advokasi komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) sesuai kearifan lokal bagi Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), Selasa (20/6/2023).

Dijabarkan, kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari beberapa faktor kesehatan bagi remaja milenial saat ini. Berdasarkan data Save The Children tahun 2020, 32 persen remaja Indonesia usia usia 5-14 tahun dan usia 15-24 tahun mengalami anemia. dua dari 3 perempuan usia 20-24 tahun menikah kurang dari usia 18 tahun dan 68 persen diantaranya hamil sebelum usia 18 tahun, 9,1 persen.

Baca Juga  Pimpinan DPRD Samarinda Sosialisasikan Raperda Perlindungan dan Pendistribusian Produk Lokal UMKM

“Sedangkan remaja usia 10-18 tahun pernah merokok, 27 persen pengguna Napza adalah pelajar dan 4,4 persen pernah mengkonsusmsi alkohol,” ungkap Soraya.

Pun begitu, sebanyak 50 persen anak remaja mengonsumsi makanan manis, 32 persen mengkonsumsi makanan asin, 11 persen mengonsumsi makanan instan dan 78 persen mengkonsumsi makanan berpenyedap. Fakta ini menunjukkan pentingnya remaja mendapatkan upaya-upaya intervensi terkait kesehatan reproduksi sehingga dapat menurunkan angka stunting.

Baca Juga  Bisa Buat "Healing", Rumah Apung Desa Siran Jadi Ekowisata Baru di Kaltim

Soraya menegaskan diperlukan peran remaja dalam mencegah stunting. Salah satunya dengan pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja putri yang dapat dikonsumsi satu tablet per pekan, menerapkan pola makan sesuai pedoman gizi seimbang dan melakukan olahraga atau aktifitas fisik secara rutin.

“Upaya itu butuh peran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat,” jelasnya. (xl/advdiskominfokaltim)