SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim mendorong generasi muda menggeluti dunia pertanian. Apalagi rata-rata petani yang ada sekarang ini rata-rata sudah berusia tua.
Hal ini disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor di depan pengurus dan anggota Perhiptani provinsi serta kabupaten/kota se-Kaltim di Pendopo Odah Etam, beberapa waktu silam.
Dijelaskan, 30 persen wilayah Kaltim bisa dimaksimalkan untuk kegiatan pertanian. Sayangnya tantangan yang dihadapi yaitu keterbatasan bahkan ketiadaan petani. “Petani-petani kita yang ada ini, rata-rata sudah tua,” ungkap Isran.
Menurut orang nomor satu di Benua Etam ini, generasi muda lebih menyukai bekerja di dunia industri dan usaha lainnya selain bertani. Karena pertanian dianggap pekerjaan kotor karena bergelut lumpur dan tidak terlalu menjanjikan untuk hidup layak.
Karena itulah Pemprov serta pemerintah kabupaten dan kota terus memacu generasi muda. Supaya tertarik menggeluti dunia pertanian. “Kita juga harus fokus menciptakan para generasi muda pertanian sebagai aset,” tutur Isran.
Lebih lanjut disampaikan, generasi muda merupakan penerus, penggerak, dan pelopor pertanian yang inovatif dan kreatif. Mereka bisa menjadi petani milenial yang profesional, mampu bersaing, dan berwawasan global.
Apalagi dewasa ini sarana dan peralatan pertanian sudah maju dan canggih mengadopsi pertanian modern memanfaatkan teknologi tinggi. Ditambah tata kelola pertanian modern telah diajarkan sejak pendidikan SMA di SMK Pertanian sampai perguruan tinggi.
“Alat mesin pertanian kita sudah canggih-canggih. Jadi petani, generasi muda jangan malu, tidak perlu gengsi jadi petani. Jadilah petani modern, petani milenial,” ajaknya.
Isran meyakinkan generasi muda bahwa pemerintah hingga saat ini terus mendorong pengembangan sektor pertanian. Khususnya tetap memberikan bantuan peralatan bahkan bibit juga permodalan.
“Pertanian prioritas kami, program utama pemerintah untuk menciptakan kemandirian dan kedaulatan pangan bangsa,” tegas mantan Bupati Kutai Timur (Kutim) ini. (xl)