Harga Cabai di Samarinda Terus Melonjak, Penjual dan Pembeli Mengaku Rugi

Yudi, agen cabai di Pasar Segiri mengeluh lantaran banyak cabai yang di sortir karena membusuk. (Foto: Nita/Komparasi)

SAMARINDA – Sudah dua pekan harga cabai di Samarinda mengalami kenaikan. Hal tersebut menjadi kekhawatiran bagi penjual dan pembeli cabai.

Salah satunya agen cabai di Pasar Tradisional Segiri. Bila biasanya per hari bisa menghabiskan cabai 200 kg tetapi semenjak kenaikan harga, hanya dapat menjual 100 kg per hari.

“Sudah sekira 15 hari harga cabai naik. Saya yang biasanya bisa jual 200 kg per hari tetapi sekarang hanya 100 kg. Jadi banyak cabai yang membusuk,” kata Yudi, Agen cabai di Pasar Segiri, Selas (7/12/2021).

Baca Juga  Pemkot Samarinda Permudah Perpanjangan Izin Operasional Lembaga Pendidikan

Harga cabai yang mulanya Rp 30 ribu per kilo, kini mencapai Rp 70 ribu per kilo. Menurut para pedagang, kenaikan harga disebabkan cuaca yang tidak menentu, menyebabkan banyaknya gagal panen.

“Biasa yang tadinya beli 10 kg sekarang cuma beli 5 kg, karena mahal itu. Biasa kalau cuacanya berubah-ubah memang melonjak juga harga cabai,” ujarnya.

Baca Juga  Dewan Soroti Jumlah Infrastruktur Pendidikan Di Kota Tepian

Kenaikan harga cabai bukan hanya meresahkan pedagang, pembeli turut merasakan hal tersebut. Seperti yang dirasakan salah seorang pembeli yang memiliki usaha kuliner, Vina.

“Saya jualan gorengan, nasi kuning, dan nasi uduk tentu memakai cabai yang banyak. Ini yang menjadi kendala saya. Karena tidak mungkin saya menaikkan harga. Jadi mau tidak mau untung yang didapatkan tipis sekali,” sebut Vina. (nta)