Ragam  

Seperti Fenomena Gunung Es, Penyakit TBC Harus Diobati Tuntas

Ketua PPTI Kaltim Norbaiti. (Foto: Samsul Arifin/Adpimprov Kaltim)

MAHULU – Penyakit tuberkulosis atau TBC seperti fenomena gunung es. Terlihat sedikit di permukaan, tetapi sesungguhnya sangat banyak yang tidak tampak (belum terdeteksi).

Hal ini diungkapkan Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Kaltim Norbaiti Isran Noor melantik PPTI Cabang Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di Balai Pertemuan Ujoh Bilang, Senin (6/12/2021).

Sebab itu dia berharap PPTI Mahulu setelah dilantik agar bergerak aktif untuk menemukan penderita TBC di tengah masyarakat. Gejalanya demam panas lebih dari tiga minggu, dahak mengandung darah, nafas sesak dan batuk.

Baca Juga  Idol Grup JKT48 Bakal Tampil Menghibur di Panggung Wonderful Kukar 2023

“TBC bukan penyakit keturunan. Bukan juga penyakit memalukan. TBC harus diobati secara tuntas agar tidak menularkan ke yang lain,” kata Norbaiti.

Pengobatan TBC harus dilakukan rutin selama enam bulan secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter. “Obatnya gratis di puskesmas terdekat,” tambah Norbaiti.

Terpenting lanjut istri Gubernur Kaltim H Isran Noor itu, TBC harus diobati sampai tuntas dan PPTI di Mahulu harus hadir dan bermanfaat untuk membantu menyehatkan masyarakat.

Baca Juga  Panorama Laut Biru Pantai Kaltim Park Jadi Alternatif Liburan Akhir Tahun

Ketua PPTI Kabupaten Mahakam Ulu yang dilantik adalah Yovita Bulan yang tidak lain adalah Ketua TP PKK Kabupaten Mahakam Ulu dan istri Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh. (man)