Sunset dan Pesut Mahakam Desa Wisata Pela Tarik Minat Turis Mancanegara

Sunset dan Pesut Mahakam Desa Wisata Pela Tarik Minat Turis Mancanegara
Panorama Sunset Desa Pela. (Zulkar/Komparasi)

KUTAI KARTANEGARA – “Jaga bumi maka dia akan menjagamu.” Prinsip itu yang selalu ditanamkan masyarakat Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk melestarikan alamnya. Dikelilingi Danau Semayang yang luas menjadi keberkahan tersendiri, sejak turun-temurun nelayan adalah pilihan terbaik untuk mencari nafkah keluarga.

Desa Pela terbagi atas 6 RT dengan jumlah 164 kepala keluarga serta 572 jiwa. Dari letak geografis, desa sebelah utara berbatasan dengan Muhuran, sebelah selatan Sangkuliman, sebelah barat dengan Semayang, dan sebelah timur dengan Liang Ulu.

Karakteristik penduduk yang ramah, surga sunset yang membuat mata terpana dan hewan mamalia ikan Pesut Mahakam sering muncul berenang-renang dengan bebas tanpa terancam ditangkap, menjadi daya tarik untuk memanjakan diri sembari melepas penat dari rutinitas. Potensi alam ini dimanfaatkan oleh muda-mudi sekitar untuk dijadikan sebagai desa wisata.

Baca Juga  APBD Kutim 2024 Diketok Senilai Rp 9,1 Triliun

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dibentuk sejak tahun 2017, dari situlah pengelolaan ekowisata berjalan baik. Mulai dari homestay hingga alat transportasi untuk membawa para pelancong berkeliling Danau Semayang menggunakan kapal ferry tradisional yang luasannya mencapai 13 ribu hektare.

“Dengan peralatan sederhana, kami mencoba supaya tempat ini viral dan disebarkan ke komunitas-komunitas wisata waktu itu,” ucap Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin.

Wisatawan diajak keliling menggunakan kapal feri tradisional menikmati pemandangan sunset. (Zulkar/Komparasi)

Alimin menyebutkan bahwa upaya-upaya yang dilakukannya selama ini menjadi rejeki nomplok bagi warga sekitar. Membuat roda perekonomian bertumbuh dengan baik. Selain itu, desa ini juga didampingi Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI) untuk pelestarian Pesut Mahakam. Terdapat museum yang memberikan edukasi literatur Pesut Mahakam dan alat pancing ikan tradisional kepada wisatawan maupun generasi muda lokal.

Baca Juga  Gandakan Kunci, Pria di Samarinda Nekat Curi Sepeda Motor Teman Sendiri
Ikan Pesut Mahakam. (Istimewa)

Tak hanya seputaran Kaltim, pengunjung mancanegara juga pernah merasakan indahnya alam di Desa Pela. Di antaranya, Spanyol, Italia, Amerika, dan Belanda.

Bahkan di 2022 ini Desa Wisata Pela diumumkan masuk nominasi 50 desa wisata terbaik se-Indonesia di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bersaing dengan 3.319 desa lainnya di seluruh Bumi Ibu Pertiwi menjadi kebanggaan atas pretasi yang dicapai.

Baca Juga  Digagas Diskominfo Kaltim, Sentra Analitik Data Jadi Inovasi Futuristik

“Alhamdulillah, kami bangga sekali atas pencapaian ini. Perjuangan ini akan selalu kami jadikan motivasi untuk terus membangun desa ke arah yang lebih baik,” tutur Kepala Desa Pela Supya Noor.

Untuk diketahui, Menteri Parekraf, Sandiaga Uno direncanakan mengunjungi langsung desa ini yang diperkirakan pada bulan Juli 2022. (zu)