PAD Kutim Alami Peningkatan

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kutim Syahfur. (Istimewa)

SANGATTA– Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutai Timur (Kutim) mengalami peningkatan yang cukup signifikan tahun 2023 ini, yakni menjadi Rp 745 milyar. Angka itu melampaui dari target yang ditentukan sebelumnya senilai Rp 237 milyar.

“Ini menjadi salah pencapaian luar biasa dan  kado yang istimewa bagi masyarakat Kutim di usianya yang menginjak ke 24 tahun ini,” ujar Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kutim Syahfur.

Secara umum dirinya menyebut, salah satu penyumbang terbesar  PAD pada tahun ini berasal dari profit sharing (dana bagi hasil) salah satunya berasal dari perusahaan pertambangan yang beroperasi Kutim yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) .

Baca Juga  Pemprov Diminta Sosialiasikan Beasiswa Kaltim Tuntas Secara Merata

“Ini menjadi salah satu upaya kita bersama seluruh Bapenda Kabupaten/Kota yang di inisiasi oleh Bapenda Kaltim agar dana bagi hasil ini bisa masuk dalam komponen pendapatan kita,” ujarnya.

Pendapatan tersebut imbas dari berlakunya regulasi baru yang di terbitkan oleh Kementraian Sumber Daya dan Mineral terkait Perubahan status izin dari PT KPC yang sebelumnya dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) menjadai lzin Usaha Pertambagan(IUP) khusus.

Baca Juga  Para Santri dan Pelajar Punya Kesempatan Besar Berkontribusi pada Kemajuan Negara

“Jadi di akhir tahun mereka (PT KPC) pasti menghitung keuntungan bersihnya dari hasil kegiatan, dan dari situ ada bagian untuk daerah, dan Alhamdulillah kita (Kutim) mendapatkan yang terbesar se Kaltim yakni Rp 500 milyar lebih, dan ini secara otomatis menambah PAD kita,” ujar Syahfur.

Selain itu, dengan adanya regulasi tersebut, dipastikan Kutim setiap tahun akan menerima dana bagi hasil berdasarkan hasil keutungan bersih dari setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut, yakni PT KPC.

Baca Juga  KI Harap Desa-Desa di Kaltim Terus Patuh dan Tingkatkan Keterbukaan Informasi Publik

“Mudah-mudahan kegiatan usahanya semakin membaik dan harga batubaranya bagus, otomatis pendapatan kita juga akan meningkat lagi buat daerah,” pungkasnya. (zu)