KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) membuka pendaftaran Beasiswa Kukar Idaman tahun 2025. Program beasiswa ini ditujukan bagi siswa tingkat menengah serta mahasiswa perguruan tinggi dengan periode pendaftaran mulai 3 Februari hingga 17 April 2025.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setkab Kukar Dendy Irwan Fahriza mengimbau para calon penerima beasiswa segera mendaftar tanpa menunda hingga batas akhir pendaftaran. Pasalnya pendaftaran lebih awal dapat membantu calon penerima memenuhi seluruh persyaratan dengan baik serta menghindari kendala teknis yang mungkin terjadi pada proses pendaftaran.
“Kurang lebih ada 3 bulan waktu efektif bagi para pelajar dan mahasiswa untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Untuk mendaftar dan kami sarankan jangan mendaftar di waktu akhir,” ungkapnya, Selasa (4/2/2025).
Pemkab Kukar dalam hal ini telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp8 miliar untuk mendukung program beasiswa yang ditujukan bagi 1.300 penerima dari berbagai kategori. Beasiswa ini mencakup beberapa jenis, di antaranya Beasiswa Kerjasama Tematik PUPUS yang diberikan kepada 30 orang, serta beasiswa bagi santri yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebanyak 20 orang.
Selain itu terdapat Beasiswa Stimulan Santri Pondok yang diperuntukkan bagi 200 penerima, serta Beasiswa Stimulan bagi siswa SMA atau yang sederajat dengan jumlah penerima yang sama, yaitu 200 orang. Untuk jenjang pendidikan tinggi, Beasiswa Stimulan D4/S1 diberikan kepada 867 orang, sementara untuk jenjang pascasarjana tersedia Beasiswa Stimulan S2 bagi 20 orang dan Beasiswa Stimulan S3 bagi 10 orang.
Dendy mengungkapkan, sosialisasi dan pendampingan pendaftaran beasiswa akan dilakukan agar seluruh informasi dapat tersampaikan dengan baik. Tim beasiswa akan mengadakan sosialisasi dan pendampingan bagi calon pendaftar mulai 10 Februari hingga 1 Maret 2025.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan di 20 kecamatan dengan melibatkan berbagai pihak, seperti sekolah, komite sekolah, guru, pelajar, lurah, kepala desa, camat, serta Puskesos,” jelasnya.
Tak hanya itu, Dendy juga menekankan pentingnya mencantumkan nomor ponsel aktif dalam pendaftaran. Karena banyak kasus kegagalan pencairan beasiswa akibat nomor kontak yang tidak dapat dihubungi.
“Calon pendaftar diimbau untuk memahami persyaratan yang telah ditetapkan sebelum menyampaikan keluhan melalui media sosial,” tutupnya. (fjr)
