Kopi Luwak Dongkrak Perekonomian Warga Desa Perangat Baru

Kopi Luwak Dongkrak Perekonomian Warga Desa Perangat Baru
Bupati Kukar Edi Damansyah melihat langsung potensi kopi luwak di Desa Perangat Baru, Marang Kayu. (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA – Komoditas kopi luwak di Desa Perangat Baru, Kecamatan Marang Kayu, Kutai Kartanegara (Kukar) sangat menjanjikan. Yang saat ini terus dikembagkan oleh warga lokalnya.

Kepala Desa (Kades) Perangat Baru Fitriati mengatakan, potensi ini merupakan sumber penghasilan alternatif warga. Yang mayoritas berkebun karet.

“Dengan kopi ini produksi kami meningkat. Dan saat ini pekebun kopi telah tergabung di kelompok tani dan memiliki pasar tersendiri,” kata Fitriati.

Saat ini, Desa Perangat Baru telah mengembangkan potensi kopi luwak seluas 25 hektare dari 60 hektare lahan. Dari 25 hektare tersebut, baru dua hektare yang maksimal produksinya.

Fitriati mengatakan kopi luwak telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir ini di Perangat Baru. Hasil produksinya telah didistribusikan ke perhotelan, kementerian, hingga ke Australia.

Baca Juga  Film Napas Bumi Kalimantan Diputar di Pekan Kebudayaan Nasional

Dia mengakui saat ini kopi luwak khas Perangat Baru telah memiliki pasar tersendiri. Namun secara produksi masih kurang, dikarenakan varietas kopi luwak yang langka yakni liberika. Yang hanya ada tiga titik di indonesia yakni di Jambi, Jember, dan Kaltim di Desa Perangat Baru.

“Jadi saat ini pemasaran kopi kami masih sesuai permintaan konsumen. Baik itu yang siap seduh atau dalam bentuk biji yang sudah di-roasting,” ungkapnya.

Saat ini kopi luwak di Desa Perangat Baru sudah memiliki banyak varian. Di antaranya adalah kopi luwak, red honey, natural dan full wash. Harganya sendiri bervariatif dan dibanderol dari Rp750 ribu hingga Rp5 Juta per kilogramnya.

Baca Juga  Strategi Andi Harun Kelola APBD Samarinda: Optimalkan BUMD dan Hanya Bolehkan Nontunai

Kata dia, dalam pengembangan kopi luwak, Desa Perangat Baru terus dapat perhatian dari pemerintah hingga pihak swasta. Dari Pemkab Kukar, Perangat Baru mendapat bantuan berupa 10 ekor luwak, lantai jemur, rumah produksi, jalan perkebunan, dan embung.

Selanjutnya, Fitriati mengungkapkan pihaknya akan coba melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk memaksimalkan produksi kopi. Desa Perangat Baru juga rencananya akan dirancang sebagai desa wisata. Bertajuk Desa Wisata Kampung Luwak, desa ini nantinya menjadi destinasi terbaru khas Perangat Baru.

Baca Juga  Komisi I DPRD Kaltim Bakal Panggil Perusahaan yang Diduga Merugikan Masyarakat

“Harapan saya ke depan warga Perangat Baru sejahtera dan umumnya masyarakat di Kabupaten Kukar dengan potensi ekonomi dari kopi luwak ini. Kemudian harapan kami karena di sini 90% mayoritas petani karet, dengan adanya kopi ini bisa membantu mendongkrak perekonomian petani,” tandasnya. (zu)