Sempat Memanas, Unjuk Rasa Mahasiswa Bubar Usai Ketua DPRD Kaltim Lakukan Ini

Massa mahasiswa Aliansi Mahakam membakar ban di depan pintu gerbang DPRD Kaltim.

SAMARINDA – Massa aksi demonstrasi 11 April di DPRD Kaltim membubarkan diri. Sebelumnya aksi sempat memanas saat sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kaltim Menggugat (Mahakam) ingin memasuki kantor DPRD Kaltim.

Massa dari mahasiswa ingin merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Kaltim. Namun aksi tersebut langsung dihalang polisi dengan menutup pagar yang telah diolesi pelumas.

Para massa yang berjumlah ribuan itu juga sempat membakar ban di depan gerbang DPRD Kaltim. Namun hal itu tak berlangsung lama, lantaran ban yang dibakar langsung dipadamkan pihak polisi.

Amarah massa yang sempat memuncak itu akhirnya reda usai Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menemui ratusan masa aksi. Dalam penyampaian di depan mahasiswa, Makmur berjanji akan mendukung semua tuntutan mahasiswa yang datang.

Baca Juga  Ini Strategi Pemkab Kukar Tangani Meningkatnya Kekerasan pada Perempuan dan Anak

“Kami mendukung penuh unjuk rasa mahasiswa hari ini. Yang penting semua tertib,” seru Makmur kepada ribuan mahasiswa.

“Segera kami kirim melalui sekretariat dewan. Kami ini wakil rakyat, jadi mendukung apa yang jadi aspirasi masyarakat sampaikan,” terangnya.

Usai menyampaikan pandangannya, disaksikan para massa, Makmur pun menandatangani surat MoU yang dibuat Aliansi Mahakam. Isi MoU tersebut ialah DPRD Kaltim mendukung penolakan perpanjangan masa jabatan presiden, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan pajak pertambahan nilai (PPN).

Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK (pegang mik) saat menemui mahasiswa.

Sementara itu humas aksi Hasbi Moa mengatakan, akan tetap mengawal tiga tuntutan tersebut. Pihaknya berjanji jika tuntutan tidak diakomodasi pemerintah, maka mahasiswa akan kembali turun ke jalan.

Baca Juga  Puluhan ABK Vietnam Positif Covid-19, Disebut Terinfeksi Varian Delta

“Akan ada aksi lanjut, apabila penadatangan MoU ini tidak di sampaikan oleh pimpinan DPRD Kaltim ke DPR RI dan pemerintah pusat. Kami akan lakukan pengawalan terus, dan kami beri waktu satu pekan,” ujarnya.

Hasbi menjelaskan, dalam aksi ini ada sekira 39 elemen dari berbagai universitas di Kaltim yang jumlahnya mencapai dua ribu massa.

Sementara itu Kapolresta Samarinda Kompol Ary Fadli mengatakan, selama pengawalan aksi pihaknya menurunkankan 800 personil dan tiga kendaraan meriam air.

“Sebelumnya hanya 400 personel. Karena perkembangan situasi di lapangan naiknya jumlah peserta, oleh karena itu kami tambah lagi pasukan untuk pelayanan kami dalam pengamanan ini,” kata Ary.

Baca Juga  Lapas Kelas IIA Samarinda Bina Kerohanian Warga Binaan di Bulan Ramadan

Di tengah aksi demo, para mahasiswa dan kepolisian turut menggelar salat asar berjemaah di depan gerbang DPRD Kaltim. Selain itu usai massa mahasiswa membubarkan diri pada pukul 17.00 Wita, kepolisian dan TNI bersama mahasiswi melakukan pemungutan sampah di lokasi aksi. (nta)