SAMARINDA – APBD Kaltim tahun ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Yaitu Rp 17,2 triliun. Hal ini membuat Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim Hadi Mulyadi optimistis ekonomi Kaltim tahun depan jadi lebih baik.
“Tahun ini ekonomi kita lebih baik. Saya optimistis untuk tahun depan lebih baik lagi,” tuturnya usai Pertemuan Tahunan dengan Tema Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan & Kebangkitan Menuju Indonesia Maju di Kantor Perwakilan BI, Rabu (30/11/2022).
Disebutkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat ekonomi Kaltim Triwulan III-2022 terhadap Triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 5,28 persen (y-on-y).
Sementara dari sisi produksi, lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 27,15 persen.
“Ekonomi kita untuk Triwulan III-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,11 persen (q-to-q),” terangnya.
Pun begotu, Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan. Yaitu 54,76 persen dengan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 5,28 persen.
Kata Hadi, perekonomian Kaltim telah cukup lama menghadapi tantangan yang cukup besar. Yaitu relatif tingginya tingkat ketergantungan perekonomian terhadap sektor pertambangan, tinggi inflasi pangan, dan kinerja UMKM yang masih terbatas.
“Permasalahan pada sektor pertambangan, utamanya batubara sangat mempengaruhi konsidi perekonomian Kaltim. Meskipun saat ini harga batubara berada pada level harga yang tinggi jangan membuat kita terlena,” tuturnya.
Lebih lanjut disampaikan, upaya hilirisasi batu bara harus dikembangkan. Serta memanfaatkan cadangan batu bara Kaltim yang begitu besar untuk diolah turunannya. Supaya memiliki nilai tambah yang jauh lebih tinggi dibandingkan hanya melakukan penjualan bahan mentah batu bara.
“Kami imbau perusahaan besar untuk menjalankan kewajiban yang terukur melalui undang-undang atau keputusan Menteri,” terang Hadi.
Dia meminta semua masyarakat tetap optimistis menghadapi tantangan. Supaya bisa melaksanakan percepatan pemulihan ekonomi di Kaltim dengan baik.
“Termasuk menghadapi Pembangunan IKN di Kalimantan Timur,” tegasnya. (xl)