APBD Meningkat, Bapenda Kaltim Pasang Target Penerimaan Pajak Rp7 Triliun

APBD Meningkat, Bapenda Kaltim Pasang Target Penerimaan Pajak Rp7 Triliun
Ilustrasi.

SAMARINDA – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim menargetkan penerimaan pajak daerah Provinsi Kaltim senilai Rp7 triliun lebih pada 2023 ini. Target ini dipasang seiring peningkatan APBD Provinsi Kaltim tahun 2023 sebesar Rp17,2 triliun.

Disampaikan Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, kenaikan target tersebut tentu bukan tanpa sebab. Dengan melihat situasi pandemi yang telah mampu dilewati. Hal ini berdampak pada membaiknya kondisi perekonomian, meningkatnya aktivitas, dan mobilitas masyarakat juga sudah kembali normal.

“Kondisi ini memberikan kontribusi terhadap capaian-capaian dalam penerimaan pendapatan daerah,” ungkapnya.

Ismiati menguraikan, target penerimaan pendapatan daerah berupa pajak kendaraan bermotor (PKB) sebesar Rp1,3 triliun. Kemudian Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) sebesar Rp1,2 triliun, seiring bertambahnya jumlah kendaraan baru.

Baca Juga  Potensi Kopi Luwak Jenis Liberika Tumbuh Subur dan Menjanjikan di Marang Kayu

Berikutnya pajak bahan bakar kendaraan bermotor sebesar Rp4,2 triliun. Serta pajak pemanfaatan air permukaan sebesar Rp15 miliar.

Adapun pajak rokok memang dipoles oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), sehingga pemerintah daerah menerima bagi hasil pajak rokok berdasarkan perhitungan tertentu. Dalam hal ini Kaltim bakal menerima sekira Rp250 miliar.

“Lima komponen tersebut, diharapkan bisa mencapai target penerimaan pajak kita sebesar Rp7 triliun,” tambah Ismiati.

Baca Juga  Harga Beras Alami Kenaikan, Pemerintah Diminta Segera Bertindak

Lebih lanjut dibeberkan, terdapat retribusi daerah dalam PAD yang ditargetkan senilai Rp20 miliar. Lalu hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dengan target Rp232 miliar, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp782 miliar. Terakhir yaitu target pendapatan transfer sebesar Rp6,5 triliun.

“Jadi kalau melihat komposisi angka PAD kita dengan pendapatan transfer bisa dilihat bahwa kemandirian fiskal Kaltim, kita upayakan memang lebik baik, kalau kita kategorikan pendapatan transfer Rp6 triliun,” terang Ismiati.

“Dan kalau kita lihat komposisi ini penerimaan PAD lebih tinggi, termasuk lain-lain pendapatan daerah itu ada sekitar Rp13 miliar. Itulah total penerimaan pendapatan daerah kita menjadi Rp14,6 triliun,” sambungnya. (xl)