KUTAI KARTANEGARA — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara (Kukar) bakal merealisasikan program seribu guru sarjana secara bertahap di tahun ini.
Hal tersebut diperuntukkan bagi guru yang mengajar di TK, SD, dan SMP se-Kukar yang belum mendapat gelar sarjana Strata-1 (S1). Sasarannya tak hanya tenaga pendidik di sekolah negeri, tetapi juga pendidikan swasta, baik itu bagi guru yang sudah pegawai aparatur sipil negara (ASN) dan honorer.
Gelar sarjana ini sesuai standar nasional dan tertera di dalam UU yang mengatur tenaga pendidik atau guru ini minimal harus berpendidikan S-1. Namun untuk merealisasikannya masih menunggu anggaran serta pertunjukan teknis (Juknis) yang ditetapkan Bupati Kukar.
“Kami menunggu anggaran kapan bisa mulai dicairkan. Mereka boleh saja melengkapi berkas sesuai juknis yang telah diterbitkan Bupati,” kata Kepala Disdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor melalui Kabid Pembinaan Ketenagaan Joko Sampurno.
Nantinya setiap pendaftar akan diseleksi oleh Disdukbud seperti persyaratan hingga verifikasi kelengkapan berkas. Untuk guru berstatus PNS, penetapannya melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kukar. Sedangkan swasta melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Tahun ini alokasi anggaran yang disiapkan Disdikbud Kukar sekira Rp 5 miliar lebih. Setiap penerima mendapatkan sekira Rp 5 juta per tahun. Proses pencairannya langsung diberikan kepada penerima melalui BKPSDM dan Kesra.
Diketahui, salah satu persyaratan yang bisa menerima program tersebut adalah guru yang mengajar di sekolah wilayah Kukar.
“Tahap seleksinya belum dilakukan, kami juga menunggu kapan mulai dilakukan seleksi pemberkasan lalu disesuaikan dengan kuotanya. Kuotanya sudah ditetapkan tapi yang tau persis di BKPSDM dan Kesra,” paparnya.
Tempat perguruan tinggi nantinya tidak ditentukan oleh pemerintah melainkan dari penerima sendiri. Jadi bisa kuliah di Tenggarong ataupun Samarinda.
Beasiswa ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualifikasi pendidikan di Kutai Kartanegara. Diharapkan dapat mencetak guru-guru yang berkualitas dalam mengajar serta memiliki kreatifitas dan inovasi-inovasi dalam memajukan dunia pendidikan.
“Kami ingin mewujudkan misi kedua yakni meningkatkan pembangunan SDM yang unggul tentunya dengan kreativitas dan inovasi yang baru,” jelas Joko.
Sementara Bupati Kukar dalam sejumlah kesempatan menyampaikan, program seribu guru sarjana merupakan program dedikasi Kukar Idaman yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Dengan memberikan beasiswa guru yang belum mencapai pendidikan standard S1. Ditambah dengan beasiswa bagi calon guru yang berasal dari penduduk lokal yang bersedia menjadi guru.
Bupati meminta Disdikbud Kukar melakukan identifikasi dan inventarisasi calon penerima beasiswa guru, baik ASN dan non ASN. Kemudian menyusun instrumen seleksi beasiswa penduduk lokal potensial yang akan dijadikan sebagai guru di daerah terpencil. (zu)