KUTAI KARTANEGARA — Sebagai salah satu tokoh adat di Kaltim, Sultan Aji Muhammad Arifin dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mendukung penuh keputusan Pemerintah Pusat. Yang telah menetapkan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU) sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru dengan nama Nusantara.
Banyak hal yang disampaikan Sultan Aji Muhammad Arifin berkaitan tentang IKN. Bagaimana kesultanan yang dahulunya berupa kerajaan tertua di Nusantara, kini berkembang menjadi tujuh kabupaten dan kota di Kaltim. Seperti Samarinda, Balikpapan, PPU, Paser, Bontang, Kutai Timur dan Kutai Barat. Dia juga mendukung terhadap pemindahan IKN dari Jakarta ke Kaltim.
“Kami mempersilakan membangun IKN di Kota Raja ini,” katanya.
Sultan berharap nantinya segala aspek harus diperhatikan pemerintah pusat, meliputi aspek kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan adat istiadat.
Perlu diperhatikan juga, tanah ulayat di tanah Kutai. Ada pihak-pihak yang mengklaim tanah di lokasi IKN sehingga menjadi tugas yang harus diselesaikan pemerintah.
“Jadi kalau itu sudah siap, kita tidak kalang kabut lagi. Itu saran dan masukan saya yang ditekankan ke pemerintah pusat,” sambungnya.
Pihaknya juga menegaskan agar putra daerah dapat mengisi posisi di Badan Otorita IKN. Sebab putra daerah yang lebih tahu mengenai kondisi di lapangan dan mengenal karakteristik di daerah.
“Saya rasa IKN ke depannya, menjadikan lebih maju untuk Kaltim, artinya kami mendukung 100 persen,” pungkasnya. (zu)