Kepala Disdikbud Kukar Sebut Program Gema Idaman Bisa Dikolaborasikan di Pondok Pesantren

Peresmian RKB SMP Islam Al-Abqory. (Istimewa)

KUTAI KARTANEGARA – Kadisdikbud Kukar Thauhid Afrilian Noor meresmikan Ruang Kegiatan Belajar (RKB) jenjang milik Yayasan Putrawarman Al-Abqory di Desa Perjiwa Tenggarong Seberang, Minggu, (15/5) kemarin. RKB yang diresmikan yaitu untuk jenjang TK dan SMP.

Dalam kesempatan itu, Thauhid berharap Yayasan dan Ponpes pimpinan Muhibin Ali tersebut, bisa bersinergi dengan Pemkab Kukar.

“Kami berterima kasih dengan Yayasan Al-Abqory, yang telah membuat dan membangun lembaga pendidikan Islam di Kukar ” ucap Thauhid.

Ia menambahkan, Ponpes tersebut bisa berkolaborasi dengan Pemkab Kukar, dengan mensukseskan program Gerakan Etam Mengaji (Gema) Idaman, bagian dari program Dedikasi Bupati Edi Damansyah dan Wabup Rendi Solihin.

Baca Juga  Ditetapkan Kemendes PDTT, Akhirnya Desa Sidomukti Jadi Desa Mandiri

“Program Gema bertujuan meningkatkan budaya membaca Al-Quran. Dan membangun nilai-nilai keagamaan, dalam peningkatan SDM di Kukar,” jelasnya.

Pihaknya menegaskan agar Yayasan Ponpes Al-Abqory mampu melahirkan generasi yang memiliki nilai luhur, moderat, proposional, adil, dan bertanggung jawab, serta menerima perbedaan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Ponpes Al-Abqory, Muhibin Ali menceritakan, perjuangan membangun RKB SMP dalam jangka waktu lima bulan, awal membangun tidak miliki dana. Namun, dalam perjalanannya, bantuan dari berbagai pihak banyak berdatangan.

Baca Juga  DPRD Kukar Dorong Percepatan Pembangunan Instalasi Jaringan Listrik

“Kita bangun gedung ini, tidak pakai Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan, berjalan saja faktanya selesai juga, pembangunan tiga lokal RKB SMP,” ungkapnya.

Muhib menceritakan kondisi ponpes yang dipimpinnya dengan memiliki 250 santri dari beragam jenjang program tahfiz Quran. Tingkat TK dan PAUD dan SD, hampir setengah santri yang belajar di Ponpes tersebut bersistem asrama.

“SMP tahun ini kita sudah buka pendaftaran, tapi sudah tutup karena melebihi kuota. Target kita 32 orang santri baru, ternyata yang daftar 35 orang,” pungkasnya. (Zu)