SAMARINDA – Keributan antara dua kelompok di Samarinda terjadi pada Selasa (14/12/2021) malam di kawasan Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir. Seorang wartawan yang tengah bertugas mengalami nasib malang dipukul balok kayu dalam insiden tersebut.
Dari data dihimpun, puluhan orang membawa senjata tajam jenis parang dan balok kayu memadati area jalan tepat di depan Pasar Sungai Dama. Lantaran permasalahan internal keluarga yang berujung kesalahpahaman antara dua kelompok di wilayah tersebut.
Dalam peristiwa itu, seorang pewarta media nasional berinisial BI menjadi sasaran amukan kelompok bersenjata tajam. Saat itu dirinya baru saja tiba di lokasi dan langsung mengeluarkan kamera dan merekam aktivitas keributan bermaksud untuk meliput.
Namun tiba-tiba puluhan orang dengan membawa parang dan kayu menghampirinya dan meminta tidak merekam keributan tersebut. “Iya mereka datang puluhan orang dengan bawa parang dan kayu. Tidak melihat atau mengambil kamera, mereka langsung memukul saya dengan kayu,” ujarnya.
“Yang saya rasa mereka memukul saya tiga kali di bagian tangan, perut, dan punggung. Untuk luka ada di bagian tangan karena kayu yang dipukulkan terdapat paku,” lanjutnya.
Mendapat pukulan tersebut, BI langsung lari menuju ke arah kepolisian untuk mendapat perlindungan. Polisi yang mengetahui seorang wartawan yang hendak dikeroyok langsung mengeluarkan pistol dan memberikan tembakan peringatan.
“Saya sudah koordinasi kepada Kapolsek Samarinda Kota AKP Creato Sonitehe Gulo atas peristiwa ini. Beliau menanyakan apakah ingin diproses secara hukum, namun saya menjawab tidak usah karena ini sudah menjadi risiko saya sebagai wartawan di lapangan,” ungkap BI.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Samarinda Kota, AKP Creato Sonitehe Gulo mengungkapkan keributan antara dua kelompok ini dikarenakan permasalahan internal keluarga. “Persoalan internal keluarga dan mereka berkelahi di kawasan Pasar Sungai Dama sehingga banyak orang berkumpul dan malah ikut terpancing untuk berkelahi,” beber AKP Gulo.
Gulo juga telah memanggil masing-masing kelompok dan telah menyelasaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan di Mako Polsek Samarinda Kota. Walaupun demikian, kepolisian masih akan tetap terus melakukan pemantauan.
Gulo membenarkan terkait wartawan yang menjadi korban pemukulan di lokasi keributan. Dia telah menerima langsung informasi tersebut dan mengatakan pewarta tersebut enggan masalahnya ini diproses lebih lanjut.
“Iya, sudah saling komunikasi. Kami juga saling kenal semua dengan wartawan di Samarinda. Kami bertanya apakah permasalahan ini mau diproses, namun beliau tidak mau dengan alasan sudah menjadi risiko wartawan di lapangan,” tutup Gulo. (nta)