Pemkab Kukar Ajak Masyarakat Jadikan Tahun Baru 1444 Hijriah Momentum Transformasi

Pemkab Kukar Ajak Masyarakat Jadikan Tahun Baru 1444 Hijriah Momentum Transformasi
Sekda Kukar Sunggono membacakan sambutan Bupati dalam doa Akhir Tahun 1443 Hijriah dan doa Awal Tahun Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, di Masjid Agung Sultan Adji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, Jumat (29/7/2022). (Prokom Kukar)

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) mengajak masyarakat menjadikan Tahun Baru Islam 1444 Hijriah sebagai momentum transformasi.

Ajakan ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar Sunggono membacakan sambutan Bupati dalam doa Akhir Tahun 1443 Hijriah dan doa Awal Tahun Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 Hijriah, di Masjid Agung Sultan Adji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, Jumat (29/7/2022).

Kata Sunggono, salah satu misi utama pembangunan Kukar saat ini adalah berupaya meningkatkan pembangunan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, unggul dan berbudaya.

Baca Juga  DPRD Dan Pemkot Samarinda Upayakan Atasi Masalah Stunting

Peran serta masyarakat menjadi sangat penting dalam capaian keberhasilannya. Tak terkecuali peran dari lembaga pendidikan, majelis-majelis ilmu, kelompok pengajian, termasuk peran dari keberadaan masjid dan musala.

“Tujuan utamanya adalah dalam rangka membangun tatanan masyarakat berperadaban dan berkemajuan,” tegasnya.

Karena itu perayaan tahun baru Hijriah sebaiknya menjadi momentum yang tepat melakukan refleksi dan kontemplasi, muhasabah sekaligus membangun komitmen diri mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Dia mengajak masyarakat berikhtiar bahwa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

Baca Juga  Sambut Kedatangan Danrem, Bupati Berau Dukung Rehab Total Markas Kodim

“Mari jadikan tahun baru Hijriah sebagai momentum transformasi diri, baik sisi spiritualitas maupun sosial. Karena transformasi spiritual mengajarkan kita semua untuk lebih baik lagi dalam ketaatan, tunduk, dan patuh terhadap apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah SWT,” urai Sunggono.

“Sedangkan transformasi sosial, mendorong kita semua untuk senantiasa melakukan perubahan kearah yang lebih, dari kesalahan menuju kesolehan, dari jalan gelap menuju jalan yang terang, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan,” tandasnya. (xl)