KUTAI KARTANEGARA – Setelah terjadinya insiden kapal ponton yang menabrak Jembatan Martadipura Kota beberapa hari lalu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutai Kartanegara (Kukar) langsung melakukan inventarisasi.
DPU Kukar menemukan adanya kerusakan pada bagian bawah rel gondola. Fungsi item tersebut untuk pengecekan pemeliharaan bagian bawah jembatan dengan menggunakan kamera.
Kabid Bina Marga Restu Irawan mengatakan, rel gondola yang putus membuat fungsinya tidak bisa digunakan sementara waktu sampai menunggu masa perbaikan. Ditambahkan, secara kasat mata hasil peninjauan tidak ditemukan adanya kerusakan pada bentang girder saat itu.
“Jadi enggak ada bersentuhan bentang girder, hanya saja rel gondola yang bengkok-bengkok itu putus,” ujarnya.
Ke depan, Restu menyebut pihaknya bakal meminta kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda untuk selalu menyampaikan kehati-hatian kepada pengguna lintasan di bawah jembatan. Khususnya kapal ponton yang bermuatan tinggi.
“Kan kewenangannya ada di KSOP Samarinda untuk menyampaikan itu. Kan yang mengizinkan layar segala macam di situ,” tuturnya.
Usai insiden penabrakan jembatan tersebut, Restu mengatakan langsung berkoordinasi dengan KSOP Samarinda. “KSOP langsung menyampaikan sudah kami minta pertanggungjawaban terkait minta segera komunikasi dengan pemilik kapal, ke Dishub dan Kukar,” bebernya.
Menurutnya, insiden jembatan Martadipura tertabrak ponton sangat jarang. Namun belakangan, insiden serupa justru kerap terjadi. Besar kemungkinan tabrakan terjadi karena Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam mengalami kerusakan hingga akhirnya sering banjir dan terjadi sedimentasi.
“Kan kita enggak bisa menyalahkan semua. Kayak gitu itu kan akibat perkembangan industri sawit misalnya, batu bara seperti itu,” tutupnya. (zu)