DPRD Samarinda Minta Pemkot Maksimalkan Potensi PAD Tahun Ini

Distribusi Minyak Goreng Curah di Samarinda Terhenti, Ini Penjelasan Fuad Fakhruddin
Ketua Komisi II DPRD Samarinda Fuad Fakhruddin.

SAMARINDA – Target capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda pada tahun 2021 berhasil ditembus Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Pada 2021, Pemkot menghimpun PAD Kota Samarinda hingga Rp 594 miliar, lebih besar 5 persen dari target yang ditetapkan Rp 561 miliar.

Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda Fuad Fakhruddin mengatakan, ini sebagai indikasi awal yang baik dari Pemkot Samarinda. Untuk dapat terus meningkatkan penerimaan daerah di tahun-tahun berikutnya.

Fuad menyampaikan pada Kamis (31/3/2022), sesungguhnya Komisi II telah mengemukakan kepada Pemkot. Agar bisa memasang target PAD pada angka Rp 600 miliar per tahunnya.

Baca Juga  Muhammad Syahri Dukung Kebijakan Truk di Samarinda Harus Lulus Uji KIR

Hal itu dikarenakan potensi PAD Kota Samarinda yang dianggap cukup tinggi dan sebagai dorongan kepada pemerintah. Supaya bisa mengoptimalkan aset dan sektor pendapatan yang ada.

Namun sampai penetapan APBD tahun 2022, Pemkot Samarinda memang masih menetapkan target PAD yang dinilai realistis dalam kisaran Rp 500 miliar.

“Pak Wali Kota kan juga sempat menyampaikan, potensi PAD Samarinda ini bahkan sampai Rp 1 triliun. Kalau bisa dimaksimalkan dan dikelola dengan baik,” ujar Fuad.

“Dan ini sudah menjadi pembicaraan di DPRD bahwa kami menargetkan PAD di atas Rp 600 miliar. Yang penting ada keinginan dari Pemkot agar meningkatkan target PAD, jangan yang penting ada sekian, sudah segitu saja,” sambungnya anggota dewan dari Dapil Sungai Kunjang ini.

Baca Juga  Hasil Pertanian BUMDes Sumber Purnama Masuk Toko Retail dan Modern

Menurut Fuad, penting bagi pemerintah untuk terus tegas kepada pihak-pihak yang berkewajiban memberikan pajak ataupun sektor yang menjadi kantong retribusi. Juga menekankan peningkatan pendapatan daerah yang telah dicapai ini bisa seiring dengan peningkatan pelayanan masyarakat dan infrastruktur di Samarinda.

Menurutnya saat ini masyarakat sudah melihat adanya perubahan baik dari segi pembangunan dan infrastruktur. Ini timbal balik dari dampak kenaikan PAD.

“Jangan sampai ketika PAD meningkat, masyarakat kecewa dengan tidak membaiknya pembangunan dan pelayanan publik,” pungkas Fuad. (nta)