KUTAI KARTANEGARA – Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah untuk mengalihkan jalur transportasi yang terhambat di Dusun Pendamaran, Kecamatan Kenohan. Akibat jalan rusak yang diduga lantaran aliran air sungai di bahu jalan yang naik ke permukaan jalan. Kondisi jalan makin parah saat intensitas hujan sedang tinggi.
Terhitung mulai pukul 06.00 Wita 22 Februari sampai tanggal 7 Maret 2022, lalu lintas akan dialihkan ke dermaga PT REA-PT TPS bagi kendaraan berkapasitas di bawah delapan ton. Dan melalui dermaga bawah jembatan Kota Bangun untuk kapasitas di atas delapan ton.
“Berlaku untuk pengguna jalan yang akan menuju ke Kecamatan Kenohan, Kembang Janggut dan Tabang, sebagai percepatan perbaikan jalan poros Pendamaran,” kata Kabid Bina Marga Dinas PU Kukar Restu Irawan.
Sebelumnya dikabarkan Pemkab Kukar sebenarnya sudah mengalokasikan anggaran perbaikan jalan di Dusun Pendamaran senilai sekira Rp 31 miliar. Anggaran bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) itu merupakan buah sinergitas Pemkab Kukar dengan pemerintah pusat. Hanya saja, proses penyelenggaraan kegiatan dipastikan cukup memakan waktu, sehingga perlu penaganan darurat lebih dulu.
Pada Jumat, 1 Oktober 2021 Bupati Kukar Edi Damansyah diketahui mengundang sejumlah pihak. Pertemuan digelar di ruang rapat Bappeda Kukar lantai 2. Pertemuan tersebut digelar jauh sebelum terjadinya dampak air sungai pasang dan intensitas hujan tinggi yang merusak badan jalan Dusun Pandamaran di awal tahun 2022 ini.
Surat ini juga menindaklanjuti surat dari Camat Kenohan prihal laporan terputusnya jalan di Desa Tuana Tuaha kala itu. Sedikitnya terdapat 32 undangan yang diharapkan hadir kala itu. Termasuk Bappeda Kukar, Dinas Pekerjaan Umum Kukar, Dinas Perhubungan Kukar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kukar, Kabag Pembangunan Setkab Kukar, Camat Tabang, Camat Kembang Janggut dan Camat Kenohan.
Selain itu juga puluhan perusahaan yang beroperasi di wilayah kecamatan Kenohan, Kembang Janggut hingga Tabang. Asisten II Pemkab Kukar Wiyono diketahui memimpin pertemuan tersebut. Wiyono menyebut bahwa pertemuan ini bukti keseriusan Pemkab Kukar melakukan mitigasi serta solusi atas kerusakan jalan di Dusun Pandamaran.
“Ini jadi bukti bahwa Pemkab sudah jauh hari serius memikirkan hal ini,” kata Wiyono.
Berdasarkan hasil perhitungan teknis oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar yang disampaikan Kabid Bina Marga Restu Irawan, diketahui anggaran yang diperlukan yaitu Rp 1,5 miliar. Jumlah segitu hanya untuk membuat badan jalan lebih mudah dilalui sehingga tak amblas ketika dilewati kendaraan.
Proyek penanganan darurat ini pun mendahului proyek perbaikan secara permanen di sepanjang lima kilometer di Dusun Pandamaran tersebut. Melalui Forum Tanjung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) yang hadir, pihak perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut sudah menyepakati untuk membantu proses perbaikan darurat senilai Rp 1,5 miliar.
Hingga Febuari ini, tercatat bantuan yang terkumpul sudah mencapai sekitar Rp 600 juta. Anggaran tersebut dikelola langsung pihak perusahaan.
“Meski tidak menggunakan APBD, realisasi pemanfaatan bantuan bisa transfaran dan akuntabel. Karena kaitannya ini dengan kepercayaan pemberi bantuan,” kata Wiyono.
Sejumlah kendala sehingga jumlah bantuan belum mencapai nilai yang diharapkan, yaitu proses administrasi masing-masing perusahaan. Hanya saja, ia berharap, anggaran tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Kami juga sudah menyiapkan regulasi untuk menyiapkan anggaran penanganan darurat untuk kondisi seperti ini. Kemungkinan nanti berupa Perbup,” tambahnya. (zu)