SAMARINDA – Seorang pendakwah berinisial WI (45) ditemukan tewas dalam posisi leher tergantung di mes Jalan Perjuangan 9 Sempaja Selatan Samarinda Utara sekira pukul 10.00 Wita. Jasadnya lantas dievakuasi tim Inafis Polresta Samarinda ke RSUD Wahab Syahranie.
Menurut keterangan Rahman, petugas kebersihan di mes, korban mengaku sempat mengalami gangguan mistis selama dua hari. Namun sudah sekira dua pekan WI bertingkah tidak biasa.
“Dua hari yang lalu WI itu sempat saya temani tidur karena dia yang minta. Nah, pas tidur itu sekira lima menit dia langsung tiba-tiba melompat ingin keluar kamar, tetapi saya halangin,” kata Rahman.
WI disebutnya berkepribadian yang tertutup. Di Samarinda dia tinggal seorang diri. Istri dan anaknya tinggal di Sebulu, Kutai Kartanegara (Kukar).
“Biasanya beliau selalu pulang ke Sebulu, setiap hari Rabu sepekan sekali. Tetapi sudah dua pekan ini saya melihat dia tidak ada pulang, saya tidak tahu ada apa,” ujarnya.
Terpisah Kasubnit Inafis Polresta Samarinda Hary Cahyadi saat dikonfirmasi menjelaskan WI sudah meninggal sekira empat jam sebelum dievakuasi.
“Tidak ada ditemukan tindak kekerasan dalam tubuh korban. Artinya sengaja menggantung diri. Korban sudah dievakuasi untuk informasi lebih lanjut,” sebut Hary. (nta)