SAMARINDA – Mewakili Gubernur Kaltim, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Prof Dr HM Aswin menyampaikan orasi ilmiah pada kegiatan Kalimantan Univiersities Consortium (KUC) dengan tema Memperkokoh Jejaring KUC melalui Implementasi Kampus Merdeka Menyongsong Pembangunan Kawasan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai Kebanggaan Kalimantan di ruang Lecture Theatre, Gedung Unmul HUB lantai 3, Rabu (19/01/2022).
KUC mempertemukan delapan universitas di Kalimantan yang merupakan anggota KUC, yaitu Universitas Tanjungpura, Unviersitas Lambung Mangkurat, Universitas Palangkaraya, Universitas Borneo Tarakan, Universitas Balikpapan, Institut Teknologi Kalimantan, Politeknik Negeri Pontianak dan Universitas Mulawarman selaku tuan rumah.
Dalam orasinya, Kepala Bappeda HM Aswin menyampaikan apresiasi dari Pemprov Kaltim atas keberadaan Konsorsium Universitas Kalimantan dan terselenggaranya kegiatan pertemuan rektor dan jajaran anggota KUC, yang menjadi wadah diskusi bagi jajaran akademisi untuk menyongsong pemindahan IKN di wilayah Kaltim, tepatnya di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Sehingga ke depan, lanjut dia, KUC bersama anggotanya dapat meningkatkan peran universitas di Kalimantan di kancah nasional, khususnya atas kehadiran IKN di Pulau Kalimantan.
“Kolaborasi dapat meningkatkan inovasi karena adanya saling percaya, keinginan untuk berbagi ide secara bebas dan perasaan aman untuk bekerja sama. Berdasarkan hal itu, tentunya saya sangat menaruh harapan kepada konsorsium yang beranggotakan delapan Universitas di Kalimantan dapat menghasilkan produk-produk Perguruan Tinggi yang bermanfaat bagi kemajuan daerah, regional dan nasional,” kata Aswin.
Terkait dengan tema kegiatan KUC, Aswin mengungkapkan dengan telah disampaikannya pemindahan IKN ke Kaltim oleh Presiden Joko Widodo pada 26 Agustus 2019 lalu di Istana Negara, serta dengan telah ditetapkannya Undang Undang IKN oleh DPR RI pada 18 Januari 2022, tentunya seluruh masyarakat Kalimantan, terutama Kaltim sangat bangga dan bahagia atas pengumuman tersebut dan mempunyai ekspektasi yang tinggi bahwa pemindahan IKN akan meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Pengharapan itu, lanjut Aswin, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Hasil kajian Bappenas menunjukkan bahwa pemindahan IKN akan meningkatkan investasi riil di Kaltim sebesar 47,7 persen dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3 persen.
Selain itu, ketersediaan lapangan kerja juga akan semakin meningkat, bukan hanya di Kaltim, namun juga regional Kalimantan bahkan nasional.
“Semoga pertemuan ini mampu menghasilkan sumbangan pemikiran yang konstruktif dari berbagai disiplin ilmu terkait rencana pemindahan ibu kota negara. Semoga hasil dari kegiatan ini dapat menjadi rekomendasi penting dalam mendorong kolaborasi dan sinergi seluruh komponen pembangunan untuk mewujudkan Pembangunan Pulau Kalimantan Yang Sejahtera dan Berkelanjutan,” pungkasnya. (man)